SIKKA, KOMPAS.com - Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mencatat, sebanyak 1.087 ekor anjing yang ada di enam desa sudah disuntik vaksin antirabies.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Yohanes Emil Satriawan menyebutkan, enam desa tersebut berada di wilayah Kecamatan Palue.
Rinciannya, Desa Rokirole 172 ekor anjing, Reruwairere 106 ekor, Nitunglea 319 ekor, Maluriwu 108 ekor, Ladolaka 184 ekor, dan Desa Tuanggeo 198 ekor.
"Untuk enam desa ini per Jumat (26/4/2024) total HPR khususnya anjing ini yang divaksin ada 1.087 ekor dari total populasi 1.209 ekor," ujar Satriawan saat dihubungi, Jumat.
Baca juga: 10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei
Saat ini, lanjutnya, tim vaksinator sedang melaksanakan vaksinasi di dua desa yakni Lidi dan Kesokoja.
Dia mengimbau warga yang memelihara hewan penular rabies (HPR) seperti anjing, kucing, dan monyet bersikap kooperatif saat didatangi petugas.
Apalagi Palue merupakan salah satu wilayah endemis rabies.
"Pak Penjabat Bupati juga sudah menginstruksikan apabila ada pemilik HPR yang tidak memberikan HPR nya disuntik vaksin atau tidak dikandangkan maka harus dieliminasi," ujar dia.
Baca juga: Stok Vaksin Anti-Rabies di Sikka Kosong padahal Berstatus KLB
Satriawan berujar, selain vaksinasi, petugas lapangan memberikan imbauan dan sosialisasi tentang bahaya dan pencegahan rabies.
Jika terjadi kasus gigitan HPR, segera mencuci luka dengan sabun selama 10-15 menit, lalu diberi alkohol atau yodium.
Selanjutnya, korban gigitan dibawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan tindakan medis lanjutan.
Satriawan menambahkan, sampai saat ini Sikka masih menetapkan kejadian luar biasa (KLB) rabies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.