Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anggota TNI Sertu Suryadi Sukses Ternak Kambing Etawa Beromzet Puluhan Juta Rupiah

Kompas.com - 23/02/2024, 11:03 WIB
Bayu Apriliano,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

"Karena kualitas kontes seekor kambing PE harganya bisa puluhan bahkan ratusan juta rupiah, untuk membeli sebuah mobil saja bisa untuk yang sudah berhasil meraih juara dalam kontes kambing PE tingkat nasional," ungkap dia.

Diterangkan, peternakan kambing yang ia kembangkan berangkat dari empat ekor indukan (satu jantan dan tiga betina).

Populasi kambing miliknya kini jumlahnya sudah puluhan ekor, ditempatkan di kandang yang sangat nyaman, dengan pasokan pakan yang melimpah.

"Selain pemberian pakan secara langsung, saya juga buat silase, pakan saya fermentasi untuk kandungan nutrisi yang lebih tinggi bagi kambing. Anakan juga kami rawat secara optimal untuk menghasilkan kualitas kambing andalan," terang dia.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Honor KPPS Dipakai Judi | 1 TPS di Purworejo Gelar Pemungutan Suara Ulang

Pantauan Kompas.com, kandang kambing milik Suryadi terletak di Desa Wonoroto, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, tidak jauh dari rumah.

Kandang kambing itu dibuat di atas lahan 840 meter, petak-petak kandang dibuat di atas bidang tanah 5x20 meter yang bisa untuk menampung 80 ekor-100 ekor kambing.

"Sejak kecil saya memang sudah suka dengan kambing, orangtua saya dulu juga memelihara kambing, hanya saya coba beternak dengan sistem yang lebih modern," ucap dia.

Setiap hari, Suryadi selalu menyempatkan mengurus kambing PE miliknya.

Ia juga membuat semacam posko tingkat di samping kandang yang biasa digunakan untuk membahas soal ternak bersama beberapa anak kandang.

"Kambing PE perawatannya sama, bahkan lebih mudah menurut saya, pakan kambing di sini juga sangat melimpah, sehari kami bisa kasih tiga kali makan, biasanya sebelum berangkat ke Wonosobo saya sempatkan kasih makan dulu, siang dibantu anak kandang, sore saya sendiri," kata dia.

Suryadi tidak lagi merumput, karena bank pakannya sudah aman, lokasinya tidak jauh dari lokasi kandangnya.

Ia juga memiliki lahan di Desa Pelutan, Kecamatan Gebang, seluas 860 meter yang ditanami pakan ternak kambing miliknya.

"Saya tanam rumput odot, kaliandra dan reside dan banyak jenis hijauan lainnya, memang kalau untuk beternak harus menyiapkan bank pakan dulu, kendati pakan kambing cukup melimpah di wilayah Purworejo," ungkapnya.

Baca juga: Tengah Merumput, Warga Purworejo Diperkosa Adik Ipar di Hutan

Pakan juga bisa difermentasi dengan teknis silase, pakan dicacah terlebih dahulu kemudian dimasukkan ke dalam drum-drum yang sudah disiapkan.

Dengan begitu, pasokan pakan menjadi lebih tahan lama dan kandungan nutrisinya juga lebih tinggi.

"Kalau pulang dinas saya ambil rumput saya cacah masukkan drum, kami buat silase yang bisa tahan hingga tiga bulan," ucap anggota TNI yang sudah berdinas 24 tahun lebih ini.

Konsep pemberdayaan ditemukan ketika Suryadi menggandeng tetangga sekitar rumahnya.

Sedikitnya ada tiga orang yang dijadikan anak kandang, setiap hari mereka membantunya mengurus ternak kambing.

"Niat saya sebetulnya mengedukasi masyarakat agar bisa menangkap peluang, Desa Wonoroto ini bisa untuk usaha apa saja, ternak apalagi, pakan melimpah," ucapnya.

Kambing PE ras kaligesing memiliki postur tubuh tinggi besar, telinga panjang, kepala nonong dan identik hitam putih.

Harga satu ekor kambing berumur dua bulan bisa tembus Rp 5 juta.

"Dalam sebulan saya bisa jual 1-2 ekor kambing, jika keluar anakan jantan bagus, satu ekor bisa Rp 5 juta-Rp 6 juta. Ya menjanjikan sekali, dan mudah dilakukan oleh masyarakat," ujar dia.

Dalam sebulan, kata Suryadi, omzet sekitar Rp 12 juta-Rp 15 juta bisa ia dapatkan dari menjual peranakan kambing miliknya.

Selain jual beli kambing peranakan etawa hasil breading miliknya sendiri, ia juga menampung hasil peternakan milik warga sekitar.

"Ya kalau ada yang jual kan kita bantu, kita banyak teman-teman yang juga mainan kambing. Omzetnya kalau digabung dengan yang bukan hasil breading sendiri ya lumayan sekitar Rp 20 jutaan, tergantung bagus atau tidaknya kualitas kambing," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdikbud Jateng Larang 'Study Tour' Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Disdikbud Jateng Larang "Study Tour" Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Regional
Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Regional
Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Regional
Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Regional
Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Regional
2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

Regional
Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Regional
Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Regional
Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Regional
Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Regional
Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Regional
Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Regional
Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Regional
Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Regional
Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com