Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Harimau di Lampung, Tim BKSDA Temukan Jejak Si Raja Hutan

Kompas.com - 23/02/2024, 11:05 WIB
Tri Purna Jaya,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menemukan jejak kaki harimau sumatera di lokasi konflik satwa di Kabupaten Lampung Barat.

Konflik harimau dengan manusia di kabupaten tersebut memakan 2 korban jiwa dalam kurun waktu 2 minggu.

Humas Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Decis Maroba mengatakan, kandang jebak telah diletakkan di lokasi konflik terakhir yakni di Dusun Peninjauan, Pekon (desa) Bumi Hantati, Kecamatan Bandar Negeri Suoh.

Baca juga: Harimau Terkam Petani di Lampung, Warga Diminta Tak Berkebun untuk Sementara

Selain itu, untuk memastikan keberadaan satwa bernama latin panthera tigris sumatrae ini juga dipasang kamera jebak (trap cam) di dua lokasi yakni di Pekon Sumber Agung.

"Untuk kamera jebak yang dipasang di TKP konflik harimau kemaren belum mendapat gambarnya," ujar Decis saat dihubungi, Kamis (22/2/2024) malam.

Tetapi, hasil penelusuran di sekitar lokasi tim BKSDA menemukan jejak tapak kaki harimau berukuran cukup besar.

"Baru kita temukan jejaknya saja, Mas," kata Decis.

Baca juga: Kronologi Penemuan Jasad Petani di Lampung Diterkam Harimau

BKSDA Lampung juga mengklarifikasi terkait video bahwa harimau yang menimbulkan konflik di Suoh adalah satwa yang dilepasliarkan baru-baru ini.

"Populasi harimau di TNBBS masih ada dan memang populasi asli, bukan hasil pelepasliaran baru," ungkap dia.

Lalu untuk meminimalisir adanya konflik baru, masyarakat diimbau tidak pergi ke wilayah terdampak selama masa penangkapan yang dimulai 22 Februari-7 Maret 2024.

"Diimbau kepada masyarakat untuk tidak pergi ke kebun yang terdampak konflik harimau (wilayah TNBBS) selama proses penangkapan harimau," tutur dia.

Diberitakan sebelumnya, konflik satwa liar dengan manusia kembali terjadi di Kabupaten Lampung Barat. Seorang petani ditemukan tewas dengan tubuh diduga tercabik diterkam harimau.

Korban diketahui bernama Sahri (28) warga Dusun Peninjauan, Pekon (desa) Bumi Hantati, Kecamatan Bandar Negeri Suoh.

Dengan adanya kejadian ini, total dua orang petani di Kabupaten Lampung Barat yang meninggal dunia akibat diterkam harimau dalam kurun waktu satu bulan.

Konflik pertama terjadi 8 Februari 2024 di Pekon Sumber Agung. Korban bernama Gunarso (47) tewas dengan luka cakar binatang buas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Rusdianto 13 Tahun Jadi Relawan Tagana, Tak Hiraukan Gaji Kecil yang Penting Membantu

Kisah Rusdianto 13 Tahun Jadi Relawan Tagana, Tak Hiraukan Gaji Kecil yang Penting Membantu

Regional
Gangster Bersenjata Tajam Serang Warga Cilegon Banten, Dikejar Polisi

Gangster Bersenjata Tajam Serang Warga Cilegon Banten, Dikejar Polisi

Regional
Jembatan Sungai Babon Diperbaiki, Rekayasa Lalu Lintas di Jalur Pantura Semarang-Demak Disiapkan

Jembatan Sungai Babon Diperbaiki, Rekayasa Lalu Lintas di Jalur Pantura Semarang-Demak Disiapkan

Regional
Promo Judi 'Online' di IG Rp 1 Juta Per Posting, 3 Pemuda Dibekuk

Promo Judi "Online" di IG Rp 1 Juta Per Posting, 3 Pemuda Dibekuk

Regional
Banjir Kiriman Malaysia Mulai Rendam Desa di Nunukan, Sejumlah Sekolah Terdampak

Banjir Kiriman Malaysia Mulai Rendam Desa di Nunukan, Sejumlah Sekolah Terdampak

Regional
DPC PDI-P Kebumen Buka Pendaftaran Cabup-Cawabup, 3 Tokoh Mendaftar, Salah Satunya Bupati Kebumen

DPC PDI-P Kebumen Buka Pendaftaran Cabup-Cawabup, 3 Tokoh Mendaftar, Salah Satunya Bupati Kebumen

Regional
Anak Kecil Temukan Mayat di Sungai Cilacap, Awalnya Dikira Boneka

Anak Kecil Temukan Mayat di Sungai Cilacap, Awalnya Dikira Boneka

Regional
Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se-Indonesia Gelar Aksi Bela Palestina, Mahasiswa hingga Dosen Turun ke Jalan

Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Se-Indonesia Gelar Aksi Bela Palestina, Mahasiswa hingga Dosen Turun ke Jalan

Regional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, Gibran: Mohon Dikawal dari Luar

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, Gibran: Mohon Dikawal dari Luar

Regional
Rektor Undip Minta Mahasiswa yang Sudah Mampu untuk Mundur Jadi Penerima KIP Kuliah

Rektor Undip Minta Mahasiswa yang Sudah Mampu untuk Mundur Jadi Penerima KIP Kuliah

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan Pelajar SMA, 8 Orang Jadi Buronan

Tawuran Geng Motor Tewaskan Pelajar SMA, 8 Orang Jadi Buronan

Regional
Kakak Adik di Brebes Dicabuli Tetangganya, Terungkap gara-gara Pelaku Minta Maaf Berkali-kali Saat Lebaran

Kakak Adik di Brebes Dicabuli Tetangganya, Terungkap gara-gara Pelaku Minta Maaf Berkali-kali Saat Lebaran

Regional
Eks Wali Kota Bima Dituntut 9 Tahun 6 Bulan Penjara Atas Kasus Suap dan Gratifikasi

Eks Wali Kota Bima Dituntut 9 Tahun 6 Bulan Penjara Atas Kasus Suap dan Gratifikasi

Regional
1.112 Jemaah Haji Babel Diminta Tak Usah Bawa 'Rice Cooker' dan Beras

1.112 Jemaah Haji Babel Diminta Tak Usah Bawa "Rice Cooker" dan Beras

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com