Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor Undip Minta Mahasiswa yang Sudah Mampu untuk Mundur Jadi Penerima KIP Kuliah

Kompas.com - 07/05/2024, 13:24 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Buntut dari viralnya mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) di Universitas Diponegoro (Undip) yang dikecam netizen karena terlihat hidup mewah, Rektor Undip Prof Suharnomo angkat bicara.

Rektor kampus ternama di Semarang, Jawa Tengah itu mengimbau agar mahasiswa penerima KIP Kuliah yang merasa sudah mampu membayar biaya kuliah untuk mengundurkan diri sebagai penerima manfaat.

Hal ini agar dana KIP Kuliah dapat diberikan kepada mahasiswa yang lebih membutuhkan sokongan dari pemerintah.

Baca juga: Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

"Jangan sampe nanti kalau miskin terus selamanya harus ditanggung pemerintah, oleh Undip. Miskin forever ya enggaklah. Ya mudah-mudahan kalau nanti beliau-beliau itu (penerima KIP kuliah) sudah ada rezeki, ya please bilang ke kita dong untuk, 'aku enggak butuh lagi lah (KIP kuliah)'. Banyak (mahasiswa) yang lain (butuh KIP kuliah)," imbau Suharnomo ditemui di Ruang Rapat Rektor Undip, Selasa (7/5/2024).

Pihaknya menegaskan Undip tidak salah dalam memverifikasi penerima KIP Kuliah.

Apalagi penerima KIPK Undip kebanyakan adalah lanjutan dari KIP SMA yang diterbitkan oleh instansi lainnya yang sangat terpercaya.

Kendati demikian, dia berkomitmen untuk mengevaluasi penerima KIP Kuliah. Termasuk melakukan verifikasi ulang pada tahun kedua untuk memastikan mahasiswa penerima KIP kuliah masih sesuai sasaran.

Suharnomo mengatakan, sebanyak 22,89 persen mahasiswa di Undip merupakan penerima KIP Kuliah. Sehingga kasus itu menjadi bahan evaluasi dan diharapkan bisa tepat sasaran.

"Kalau mereka sekiranya tidak melakukan itu (mengundurkan diri bagi yang sudah mampu), kita akan tetap verifikasi di tahun ke-2, pengalaman dari viralnya 5 mahasiswa kita, karena kita tegaskan bahwa orang yang miskin tidak harus selamanya jadi miskin," tambahnya.

Lebih lanjut, Rektor batu Undip itu meminta mahasiswa untuk tidak berlebihan dalam memamerkan gaya hidup hedon, khususnya bagi penerima KIP Kuliah.

Apalagi bila yang dipamerkan itu tidak sesuai dengan kemampuan aslinya.

Baca juga: Dugaan Mahasiswa UB Penerima KIP Kuliah Hedon, Kampus: Repot Jika Harus Menelusuri

 

Sebelumnya viral, lima mahasiswa Undip penerima KIP Kuliah memamerkan gaya hidup mewah. Satu di antaranya akhirnya mengundurkan diri dari penerima KIP Kuliah karena memang sudah merasa mampu mebayar biaya kuliah secara mandiri.

Sementara empat lainnya masih terdaftar sebagai penerima KIP Kuliah karena setelah diverifikasi oleh pihak kampus, mereka dinilai masih layak menjadi penerima.

"Yang satu mengundurkan diri, yang lainnya mereka memang masih berhak menerima ya. Karena sebagian juga ada yang blow up, tapi ketika kita verifikasi bahwa dia masih membutuhkan. Anak muda itu punya pressurenya sendiri-sendiri, jadi setelah kita verifikasi beneran, kita panggil anaknya ya sebagian masih membutuhkan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

UKT Batal Naik, Unri Kembalikan Kelebihan Bayar ke Mahasiswa

UKT Batal Naik, Unri Kembalikan Kelebihan Bayar ke Mahasiswa

Regional
Waspada Gempa Susulan di Sinabang Aceh

Waspada Gempa Susulan di Sinabang Aceh

Regional
Peracik di Laboratorium Sabu Rumahan Dipandu Warga Negara Asing

Peracik di Laboratorium Sabu Rumahan Dipandu Warga Negara Asing

Regional
Pengacara Sebut Ayah Pegi Ganti Nama Anaknya Jadi Robi untuk Bohongi Istri Baru

Pengacara Sebut Ayah Pegi Ganti Nama Anaknya Jadi Robi untuk Bohongi Istri Baru

Regional
Hadiri Penjaringan Pilkada di Gerindra dan PKS, Mbak Ita: Sudah Izin Ketua

Hadiri Penjaringan Pilkada di Gerindra dan PKS, Mbak Ita: Sudah Izin Ketua

Regional
Mencicipi Jus Honje, Buah Bunga Kecombrang Kaya Manfaat dari Karawang

Mencicipi Jus Honje, Buah Bunga Kecombrang Kaya Manfaat dari Karawang

Regional
Pilkada Solo, PKS, dan Mencuatnya Nama Teguh Prakosa...

Pilkada Solo, PKS, dan Mencuatnya Nama Teguh Prakosa...

Regional
Gadaikan Sertifikat Warga, Eks Kepala Dusun di Magelang Terancam 5 Tahun Penjara

Gadaikan Sertifikat Warga, Eks Kepala Dusun di Magelang Terancam 5 Tahun Penjara

Regional
Kenaikan UKT Batal, Rektor Untirta Klaim Belum Pernah Dinaikan sejak 2019

Kenaikan UKT Batal, Rektor Untirta Klaim Belum Pernah Dinaikan sejak 2019

Regional
3 Hari Dicari, Jasad Petani Korban Longsor di Lampung Ditemukan

3 Hari Dicari, Jasad Petani Korban Longsor di Lampung Ditemukan

Regional
Gempa M 6,2 Guncang Sinabang Aceh, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 6,2 Guncang Sinabang Aceh, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Korupsi Rp 1,7 Miliar, Mantan Direktur RSUD di Aceh Divonis 3,5 Tahun Penjara

Korupsi Rp 1,7 Miliar, Mantan Direktur RSUD di Aceh Divonis 3,5 Tahun Penjara

Regional
Universitas Muhammadiyah Maumere Perbolehkan Mahasiswa Bayar Uang Kuliah Pakai Hasil Bumi

Universitas Muhammadiyah Maumere Perbolehkan Mahasiswa Bayar Uang Kuliah Pakai Hasil Bumi

Regional
Gerindra Beri Sinyal Kuat Akan Berkoalisi dengan PDI-P di Pilkada Semarang 2024, Benarkah?

Gerindra Beri Sinyal Kuat Akan Berkoalisi dengan PDI-P di Pilkada Semarang 2024, Benarkah?

Regional
Pasien Panti Jompo di Jambi Ditemukan Meninggal Saat Hendak Kabur

Pasien Panti Jompo di Jambi Ditemukan Meninggal Saat Hendak Kabur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com