Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kompas.com - 02/05/2024, 16:10 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah di Universitas Diponegoro (Undip) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) jadi perbincangan publik karena diduga disalahgunakan oleh penerima. 

Peristiwa tersebut viral di media sosial setelah diunggah oleh akun twitter @undi***.

Dalam unggahannya, akun tersebut menyebutkan sejumlah mahasiswa yang menerima KIP Kuliah mempunyai gaya hidup yang mewah. 

Baca juga: Rektor Baru Undip Suharnomo Pastikan Tak Ada Kenaikan UKT Tahun Ini

Belakangan, akun twitter @rian*** juga membongkar lima nama mahasiswa penerima KIP Kuliah yang mempunyai hidup hedonis. Salah satu mahasiswa yang disebut adalah **Tampubolon. 

Setelah ramai di medsos, akun twitter @ceci*** yang merupakan akun  **Tampubolan memposting surat pengunduran diri sebagai mahasiswa penerima KIP Kuliah Undip.

"Dengan demikian saya bertanggung jawab dan sudah mengajukan pengunduran diri dari program KIPK. Terimakasih atas perhatiannya, dan sekali lagi saya memohon maaf. Akan saya informasikan apabila sudah ada informasi lebih lanjut dari pihak Kemahasiswaan Undip," tulisnya.

Baca juga: Ledakan di SPBU Undip Semarang: Seorang Pegawai Terluka, Penyebab Masih Diselidiki


Baca juga: Investigasi Kasus Pemalsuan Nilai di Fisip Untan Molor, Dekan: Menunggu Kabar Tim

Lantas, bagaimana penjelasan dari pihak kampus?

Penjelasan Undip terkait KIP Kuliah

Saat dikonfirmasi, Manajer Layanan Terpadu dan Humas Undip, Utami Setyowati mengeklaim, mekanisme pendaftaran, verifikasi, dan penetapan penerima sudah mengikuti ketentuan Pedoman Pendaftaran KIP Kuliah Merdeka, Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun 2024.

"Dilakukan monitoring dan evaluasi secara periodik atas penerima KIPK oleh Undip dan Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan," jelas Utami dalam keterangannya, Kamis (2/5/2024).

Undip juga sudah melakukan tindak lanjut baik berupa pemanggilan maupun survei ke tempat tinggal penerima yang diduga menerima KIPK.

"Selanjutnya Undip akan mempertimbangkan kelanjutan pemberian bantuan KIPK," ujar dia.

"Segala konten yang diunggah mahasiswa yang diduga penerima KIP Kuliah adalah tanggung jawab pribadi," imbuhnya.

Baca juga: Kisah Para Pelapak Buku Legendaris sejak Tahun 1990-an di Stadion Undip Semarang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cemburu, Mahasiswi di Pekanbaru Tusuk Seorang Pria

Cemburu, Mahasiswi di Pekanbaru Tusuk Seorang Pria

Regional
Hamil 7 Bulan, Remaja di Wonogiri Tewas Gantung Diri

Hamil 7 Bulan, Remaja di Wonogiri Tewas Gantung Diri

Regional
Empat Pelajar Jateng Dikirim Jadi Calon Paskibraka Nasional

Empat Pelajar Jateng Dikirim Jadi Calon Paskibraka Nasional

Regional
Alami Penurunan Kesadaran, Seorang Calon Haji Embarkasi Solo asal Banjarnegara Meninggal di Madinah

Alami Penurunan Kesadaran, Seorang Calon Haji Embarkasi Solo asal Banjarnegara Meninggal di Madinah

Regional
Polemik Rencana Pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay di Jayapura

Polemik Rencana Pemindahan Makam Theys Hiyo Eluay di Jayapura

Regional
Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Petahana Bupati Tegal Umi Azizah Kembali Ikuti Penjaringan PKB di Pilkada 2024

Regional
Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Regional
Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Regional
Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Regional
Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Regional
[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

Regional
Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Regional
Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Regional
Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com