Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan di SPBU Undip Semarang: Seorang Pegawai Terluka, Penyebab Masih Diselidiki

Kompas.com - 10/01/2024, 18:54 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Seorang pegawai terkena luka bakar di bagian lengan usai terjadinya sebuah ledakan mesin pompa bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang pada Rabu (10/1/2024) sekitar pukul 12.10 WIB.

Petugas SPBU yang juga saksi kejadian, Tri Aji Bagus mengatakan, semua pembeli BBM berhamburan lari meninggalkan lokasi. Sedangkan para petugas langsung berupaya memadamkan.

"Yang terluka petugas kebersihan, pas lewat kesamber api, melepuh bagian tangan. Ini habis pulang rumah sakit ngantar dia," kata Tri di lokasi.

Baca juga: Penjelasan Pertamina soal Harus Turun dari Motor Saat Isi BBM di SPBU

Baca juga: Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Mulai 2024, Masih Bisa Beli di Pengecer atau Warung Kecil?

Ledakan berawal dari percikan api

Dia mengungkapkan ledakan berawal dari percikan api yang dipicu oleh penguapan BBM dan hawa panas.

"Habis azan langsung, belum ikamah, ledakan dua sampai tiga kali-an, titik api dari belakang dulu, itu ada ruang genset, langsung nyalur ke pompa satu langsung ke semua pompa BBM," bebernya.

Beruntung tidak ada korban jiwa lantaran kondisi sepi bertepatan dengan libur kuliah.

Hanya saja terdapat satu motor yang ditinggal pemiliknya berlari saat ketakutan mendengar ledakan di lokasi.

"Ya, pas pengisian BBM, satu motor itu tertinggal, karena masih nancap mengisi bensin, tapi enggak kebakar. Yang pertama ada api dari pompa yang pojok sendiri nomor satu, ledakan dari belakang, tapi enggak jelas, kalang kabut pada panik semua," lanjutnya.

Baca juga: Bahaya Tabung Gas APAR Dibuat Jadi Tabung Oksigen Pasien Covid-19

Sewaktu kejadian, para petugas langsung mengambil alat pemadam api ringan (APAR) untuk memadamkan sehingga api tidak menjalar ke tangki utama.

Saksi mata lainnya, Gita (26), mendengar suara ledakan keras dan melihat asap saat menuju lokasi.

Setibanya di SPBU, api telah dipadamkan dengan APAR.

"Masih ada 3 motor tergeletak di sana, sama 2 alat mesin pengisi bensin rusak yang di bagian motor sama mobil. Tapi yang mobil aku kurang ngelihat, soalnya jauh dari jangkauan mata," tandasnya.

Baca juga: Pegangan Tabung Elpiji 3 Kg Lepas, Apa yang Harus Dilakukan?

Penyebab ledakan masih diselidiki

Kondisi SPBU Undip Tembalang usai terjadinya dua ledakan pada 12.10 WIB, Rabu (10/1/2024).KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah Kondisi SPBU Undip Tembalang usai terjadinya dua ledakan pada 12.10 WIB, Rabu (10/1/2024).

Sementara itu, Senior Supervisor Communication and Relationship Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, Mariathia Mulia Asri membenarkan adanya seorang petugas yang terluka akibat ledakan.

"Satu korban operator luka bakar ringan, kena tangan saat ada letupan, saat ini sudah ditangani Tim Poliklinik terdekat," ujar Maria, Rabu.

Sementara, penyebab ledakan masih dilakukan investigasi. Namun pihaknya mengakui adanya korsleting.

"Saat kejadian di siang hari ada uap BBM, sehingga korsleting dan uap itu yang memicu flashfire dan ledakan," katanya.

"Jadi ada listrik yang bermasalah kemudian uap dari bensin yang ketemu sama panas, itu yang menyebabkan letupan. Awalnya api di depan, ada pompa 1, 3, 5 itu yang ledakan sekitar situ, produk pertalite," ungkapnya.

Baca juga: Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bikin Irit BBM? Ini Kata Ahli ITB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com