Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau Terkam Petani di Lampung, Warga Diminta Tak Berkebun untuk Sementara

Kompas.com - 22/02/2024, 20:12 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com-Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III BKSDA Lampung mengeluarkan imbauan terkait konflik harimau-manusia yang kini sudah menimbulkan korban jiwa sebanyak dua orang.

Kepala SKW III BKSDA Lampung Joko Susilo mengatakan ada tiga poin utama imbauan kepada masyarakat setempat.

Imbauan ini menyusul tewasnya dua petani di wilayah Kecamatan Suoh dan Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat dalam dua pekan terakhir.

Baca juga: Kandang Jebak Harimau Dipasang di Lampung Setelah 2 Petani Diterkam

Kedua korban sama-sama diterkam dari belakang oleh harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) saat berada di kebun.

"Untuk sementara, hindari aktivitas berkebun, karena masih dimungkinkan harimau kembali lagi ke lokasi mangsa disembunyikan," kata Joko saat dihubungi, Kamis (22/2/2024).

Jika terpaksa harus ke kebun, diimbau masyarakat tidak pergi sendirian, tetapi ditemani beberapa orang untuk berjaga-jaga.

Joko menambahkan, masyarakat juga diimbau mengurangi aktivitas mulai dari sore, malam dan menjelang pagi.

"Karena di waktu-waktu inilah harimau aktif berburu," katanya.

Poin penting lain dikatakan Joko jika masyarakat bertemu dengan satwa buas tersebut. Menurutnya, ada beberapa langkah yang mesti dipahami.

"Jika bertemu dengan satwa liar seperti harimau, jangan langsung membalikkan badan," katanya.

Baca juga: Kronologi Penemuan Jasad Petani di Lampung Diterkam Harimau

Ketika sudah berhadapan, jangan palingkan wajah tetapi hadapi satwa tersebut sambil berteriak.

"Atau apapun yang bisa kita lakukan, lalu mundur pelan pelan, hingga satwa tersebut lepas dari pandangan mata, dan lari sekencang mungkin," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com