Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa 157 Pengungsi Rohingya Mendarat di Deli Serdang?

Kompas.com - 02/01/2024, 16:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 157 orang pengungsi Rohingya yang mendarat di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (30/12), masih ditempatkan di tenda darurat sampai Senin (01/01) petang. Masih belum diketahui mengapa mereka 'terdampar' di wilayah itu. Seorang pengungsi mengaku mereka meninggalkan kamp pengungsian di Bangladesh karena "tidak aman" .

Sampai Senin (01/01) petang, para pengungsi masih ditempatkan di tenda darurat di satu lapangan di Desa Karang Gading, kata Kapolres Belawan, AKBP Janton Silaban.

"Seluruh pengungsi Rohingya masih berada di lokasi [kedatangan] dengan penjagaan dari aparat keamanan dan penduduk setempat," kata Janton kepada wartawan Apriadi yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Senin (1/1/2024).

Baca juga: Nahkoda Diduga Rusak Kapal Pengungsi Rohingya di Deli Serdang lalu Kabur

Data yang dihimpun Badan PBB untuk pengungsi (UNHCR) mengungkapkan, ada 157 pengungsi Rohingya di sana. Mereka terdiri 49 pria, 32 perempuan dan 76 anak-anak.

Jumlah itu berbeda dari data sebelumnya yang menyebutkan ada 147 orang, karena ada sebagian pengungsi yang berbaur dengan warga ketika kapal baru mendarat.

Mengapa mendarat di Labuhan Deli?

Dalam keterangan terpisah pada Minggu malam, Panglima Kodam 1 Bukit Barisan, Mayor Jenderal TNI Mochammad Hasan menyebut kedatangan para pengungsi ke Sumatra Utara ini sebagai "pola baru".

"Mereka yang selama ini masuk ke Aceh atau ke Sabang, sekarang sudah mulai masuk ke wilayah kami di Pantai Timur Sumatra Utara di Pantai Mercusuar, Labuhan Deli, Deli Serdang," kata Hasan.

Hasan juga menyarankan agar pengamanan di pantai timur Sumatra diperketat.

Baca juga: Nahkoda Kapal Pengungsi Rohingya Kabur Sebelum Menepi di Deli Serdang

Akan tetapi, Perwakilan UNHCR untuk Indonesia Ann Maymann menyatakan belum bisa memastikan mengapa para pengungsi ini bisa tiba di Sumatra Utara, setelah beberapa kelompok sebelumnya selalu mendarat di Aceh.

"Kami belum tahu mengapa mereka sampai ke Sumatra Utara. Bisa saja faktor angin, atau bisa saja faktor lainnya," kata Ann kepada BBC News Indonesia.

Dia menjelaskan bahwa kedatangan para pengungsi Rohingya ini dipicu oleh situasi buruk yang mereka hadapi di kamp pengungsian di Cox's Bazaar, Bangladesh, sehingga pemerintah Indonesia dan masyarakat setempat diharapkan bersedia membantu para pengungsi.

Sekitar 1.800 pengungsi Rohingya tengah berada di Indonesia hingga saat ini, menyusul gelombang kedatangan mereka sejak November silam.

Baca juga: Ratusan Pengungsi Rohingya Menepi di Langkat, Warga Bantu Makanan dan Pengobatan

"Kami tidak aman di Bangladesh"

Seorang imigran etnis Rohingya berkomunikasi dengan sejumlah warga di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (1/1/2024).ANTARA FOTO via BBC Indonesia Seorang imigran etnis Rohingya berkomunikasi dengan sejumlah warga di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (1/1/2024).
Salah satu pengungsi Rohingya yang mendarat di Labuhan Deli, Sumatra Utara, adalah Muhammad Said, yang mengaku menempuh waktu 22 hari dalam perjalanan kapal yang berlayar dari Bangladesh ke Indonesia.

Bersama ratusan pengungsi yang lain, pria berusia 24 tahun ini meninggalkan Bangladesh pada awal Desember silam.

Sebelum berlabuh di pesisir Labuhan Deli, kapal yang ia tumpangi sempat terombang-ambing selama lima hari di perairan Indonesia, hingga akhirnya kapal itu mendarat di Pantai Mercusuar pada Sabtu (30/12/2023).

Said mengaku tujuan kedatangannya ke Indonesia adalah demi keamanan dan keselamatan dirinya dan keluarganya, ujarnya kepada wartawan Ricad yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

“Kami perlu bantuan karena kami tidak aman di Bangladesh,” ujar Muhammad Said ketika ditemui di tempat penampungan sementara bagi para pengungsi Rohingya di Deli Serdang, Senin (1/1/2024).

Baca juga: [HOAKS] Video Pengungsi Rohingya Masuk ke Pantai Kenjeran, Surabaya

“Kami hanya ingin menyelamatkan hidup kami, anak-anak kami,” sambil menunjukkan putranya yang berdiri di sampingnya,” tuturnya kemudian.

Said kemudian menuturkan bahwa dia terpaksa meninggalkan kampung halamannya di Myanmar tujuh tahun lalu, menyusul persekusi dan pembunuhan etnis Rohingya – etnis Muslim di Myanmar – oleh militer Myanmar.

Pada 2017, dia bersama keluarganya mengungsi ke Bangladesh.

Namun situasi di kamp pengungsi di Bangladesh yang terus memburuk beberapa tahun terakhir, membuatnya memutuskan membawa keluarganya mengungsi ke tampat lain.

Salah satu alasan Said menjadikan Indonesia sebagai tujuan lantaran Indonesia adalan negara dengan mayoritas penduduk beragama Muslim.

Baca juga: [HOAKS] Menlu Retno Marsudi Bersuara di Forum PBB agar Pengungsi Rohingya Dipulangkan

“Indonesia negara Muslim, negara Islam. Orang-orangnya sangat baik, sangat ramah. Kami mendapati banyak orang di sini memberi kami makanan dan air minum,” terang Said.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com