Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa 157 Pengungsi Rohingya Mendarat di Deli Serdang?

Kompas.com - 02/01/2024, 16:01 WIB
Rachmawati

Editor

Ketika ditanya apa harapannya saat ini, Said berujar bahwa dia hanya ingin PBB membawanya ke tempat yang lebih aman.

“Kami putus asa, kami tak punya kewarganegaraan.”

Kapal diduga dilubangi hingga karam

Kapolres Belawan AKBP Janton Silaban menuturkan bahwa awalnya terdapat tiga kapal yang diduga membawa pengungsi Rohingya dari arah perairan Aceh. Namun di dalam perjalanan, salah satu kapal tersebut karam.

Menurutnya, kapal tersebut diduga "sengaja dilubangi" oleh nahkoda kapal.

Namun setelahnya, calo dan nahkoda yang membawa pengungsi Rohingya di kapal itu diduga melarikan diri mengikuti dua kapal lainnya. Tidak diketahui ke mana perginya dua kapal lainnya tersebut.

Hal senada juga diutarakan oleh Pangdam Bukit Barisan bahwa nahkoda meninggalkan kapal tersebut pada jarak empat mil sebelum mendarat.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Video Demo Pengungsi Rohingya di Makassar adalah Kejadian 2017

Sementara itu, Surya Sarirah, salah satu warga dari Desa Palu Kurau, mengatakan bahwa para pengungsi kemudian mendarat setelah kapal yang mereka tumpangi itu karam pada Sabtu malam.

"Saya melihat kapal yang ditumpangi pengungsi Rohingya dalam posisi karam," kata Surya.

Para pengungsi sempat bermalam di hutan di Desa Karang Gading. Keesokan paginya, warga sekitar pun memasangkan tenda untuk tempat berlindung para pengungsi.

Dalam laporan sejumlah media sebelumnya, disebutkan bahwa para pengungsi Rohingya itu mendarat di Desa Kwala Besar, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. UNHCR dan pemerintah daerah telah memastikan bahwa rombongan pengungsi yang disebutkan itu adalah yang mendarat di Desa Karang Gading.

Baca juga: INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Warga Rohingya Demo di Malaysia untuk Minta Tanah

Seorang etnis Rohingya berada di tenda darurat usai terdampar di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (1/1/2024).ANTARA FOTO via BBC Indonesia Seorang etnis Rohingya berada di tenda darurat usai terdampar di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (1/1/2024).
Hanya saja, lokasi kedua desa ini bersebelahan dan ada masyarakat yang melihat kedatangan para pengungsi tersebut dari Desa Kwala Besar.

Berdasarkan pantauan wartawan Ricad, yang melaporkan untuk BBC News Indonesia dari Desa Karang Gading, para pengungsi berlindung di bawah tenda darurat berwarna biru di bibir pantai.

Banyak dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. Beberapa anak tampak rewel dan dalam kondisi tidak sehat.

"Para pengungsi beralasan mau mencari tempat yang aman karena Indonesia adalah negara Muslim," kata Ricad berdasarkan perbincangannya dengan pengungsi di sana.

Baca juga: Pemerintah Dorong UNHCR Berunding Cari Solusi Buat Pengungsi Rohingya

Terkait penanganan para pengungsi, UNHCR mengatakan bahwa bantuan dasar seperti makanan dan minuman telah diberikan.

"Yang terpenting saat ini adalah memastikan situasinya stabil dan mereka mendapatkan penanganan yang dibutuhkan untuk memastikan kondisi mereka baik," kata Ann, sambil menambahkan bahwa lokasi para pengungsi cukup sulit dijangkau sehingga mempersulit akses bantuan terhadap mereka.

"Kami bekerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat, karena kami tidak ingin kedatangan mereka mengganggu," tutur Ann.

Sementara itu, pemerintah setempat baru akan membahas penanganan pengungsi Rohingya ini pada Selasa (02/01).

Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara, Hassanudin mengatakan telah berkoordinasi dengan Pemkab Deli Serdang untuk menyiapkan lokasi penampungan sementara yang tidak bersinggungan dengan pemukiman masyarakat.

Baca juga: Mengapa Harus Mengusir Rohingya?

Ada logistik segar di perahu

Sejumlah imigran Rohingya dikumpulkan di tenda darurat usai terdampar di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (1/1/2024).ANTARA FOTO via BBC Indonesia Sejumlah imigran Rohingya dikumpulkan di tenda darurat usai terdampar di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (1/1/2024).
Dalam konferensi pers pada Minggu (31/12/2023) malam, Pangdam 1 Bukit Barisan Mayor Jenderal TNI Mochammad Hasan mengatakan para pengungsi berangkat dari kamp Bangladesh sejak 22 hari sebelum tiba. Namun ditemukan bahan logistik segar dari kapal tersebut.

"Dari kapal ini, ditemukan logistik-logistik segar yang kita duga logistik ini di-support atau didukung dari darat wilayah perairan kita," sambung Hasan.

Selain itu, Hasan menyebut telah ditemukan kartu UNHCR. Tetapi, semua identitas dan tanggal lahir yang tertera sama.

Menanggapi temuan tersebut, Ann Maymann mengatakan bahwa mayoritas orang Rohingya yang tiba di Indonesia adalah pengungsi yang sebelumnya menetap di Cox's Bazaar. Itulah mengapa mereka memiliki kartu identitas dari UNHCR.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdikbud Jateng Larang 'Study Tour' Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Disdikbud Jateng Larang "Study Tour" Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Regional
Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Regional
Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Regional
Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Regional
Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Regional
2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

Regional
Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Regional
Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Regional
Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Regional
Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Regional
Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Regional
Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Regional
Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Regional
Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Regional
Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com