Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Purbalingga, Budi Setiawan mewajibkan tiap atlet yang berlaga dalam kompetisi resmi untuk lebih dulu mengaktifkan kartu BPJS Ketenagakerjaan.
“Bahkan, saat persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) tahun 2023, seluruh atlet kontingen dari Purbalingga kami asuransikan selama enam bulan, sejak masa latihan sampai hari H pertandingan,” kata Budi, Jumat (24/11/2023).
Tak hanya itu, KONI Purbalingga juga terus berupaya memfasilitasi bermacam kebutuhan yang bukan menjadi komponen asuransi BPJS Ketenagakerjaan.
“Misal, kemarin ada atlet pencak silat yang cedera kaki, kami juga belikan penyangga kaki,” terangnya.
“Kami sebagai pengurus jadi lebih tenang, atlet juga bisa bertanding lebih lepas,” imbuh Budi.
Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Purbalingga, Lilis Muldiyastuti mengungkapkan, akselerasi kepesertaan para atlet dilakukan secara masif pascakesepakatan dengan KONI pusat pada 12 September 2022.
Dimulai dari atlet sepak bola di bawah naungan PSSI, secara bertahap, cabor lain pun mulai mendaftarkan atlet-atletnya.
Baca juga: Atlet Dayung Karawang Raih Medali Emas Stand Up Paddling World Championship 2023
Di Kabupaten Purbalingga sendiri, kepesertaan atlet mengalami kenaikan cukup signifikan pada tahun 2023.
Dari tahun sebelumnya yang hanya 20 atlet, sekarang sudah lebih dari 500 atlet terdaftar sebagai peserta program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
“Atlet merupakan profesi yang memiliki risiko tinggi. Meskipun atlet masuk dalam kategori pekerja Bukan Penerima Upah (BPU), tapi mereka tetap berhak mengikuti program asuransi BPJS Ketenagakerjaan,” ujar Lilis.
Dengan iur premi Rp 16.800 per jiwa, segala risiko yang timbul dari profesi atlet akan ditanggung seluruhnya oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Tak hanya risiko cedera saat latihan dan bertanding saja, bahkan jika atlet mengalami kecelakaan saat perjalanan menuju gelanggang juga bakal tetap ditanggung oleh asuransi.
“Dari yang hanya cedera ringan sampai patah tulang dan harus pengobatan lanjutan seperti pasang pen hingga fisioterapi akan di-cover di seluruh rumah sakit mitra PLKK (Pusat Layanan Kecelakaan Kerja),” terang Lilis.
Hingga November 2023, BPJS Ketenagakerjaan Purbalingga telah melayani sedikitnya 28 klaim kasus kecelakaan kerja dari atlet.
Klaim terbanyak berasal dari atlet cabor pencak silat, road race, drag bike, dan sepak bola dengan nilai total Rp 121 juta.
“Ke depan, kami akan gencarkan sosialisasi program Jaminan Hari Tua (JHT). Jadi, meskipun bukan pekerja formal, atlet dan pelatih tetap bisa mendapatkan tunjangan pensiun di kemudian hari,” pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.