SIKKA, KOMPAS.com - Seorang aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal dunia di RSUD Tc. Hillers Maumere pada Kamis (23/11/2023).
Sebelum meninggal, pria bernama Sivlan Anggi itu sempat berorasi di kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Sikka bersama jaringan HAM pada Kamis pagi.
Mereka menuntut agar Kejari Sikka membongkar aliran dana Tunjangan Profesi Guru (TPG) tahap I triwulan II tahun anggaran 2023 senilai 642.159.226 juta.
Baca juga: Kisah Natalia, Balita Gizi Buruk di Sikka yang Butuh Uluran Tangan untuk Biaya Berobat
Petrus Yopi salah seorang wartawan yang meliput kegiatan aksi demonstrasi itu, mengungkapkan, Silvan sempat melakukan orasi, lalu istirahat sebentar sebelum melanjutkan orasi keduanya.
"Pada saat melanjutkan orasi kedua, Pak Sivlan tidak sempat menyelesaikan orasinya. Dia tiba-tiba duduk ambil air mineral dan sempat minum air," ungkap Petrus.
Baca juga: 9.928 Pemilih Pemula di Sikka Belum Terekam E-KTP
Petrus melanjutkan, Sivlan ini terjatuh pingsan hingga tak sadarkan diri.
Dia kemudian dilarikan ke RSUD Tc Hillers Maumere. Tak berselang lama mantan anggota DPRD Sikka ini mengembuskan napas terakhir.
Kepergian Sivlan meninggalkan duka bagi keluarga, sahabat, termasuk mantan Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga.
Romanus menyebutkan bahwa Sivlan adalah sosok politisi yang memiliki jiwa pejuang.
"Kami kehilangan sosok politisi yang memiliki jiwa pejuang. Kami sangat merasa kehilangannya," ujar Romanus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.