Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Putus Sekolah di Sikka Ikut Pelatihan Menenun

Kompas.com - 22/11/2023, 11:08 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah 43 remaja putus sekolah di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengikuti pendidikan kecakapan wirausaha (PKW) khusus tenun ikat.

Kegiatan ini berlangsung selama satu bulan mulai 24 Oktober hingga 1 Desember 2023 di Aula Centra Jata Kapa Maumere. Para peserta berusia 15 hingga 25 tahun.

Analis Kebijakan Bidang Industri, Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Sikka, Aurelius Elenprino menjelaskan, pelaksanaan PKW untuk mendorong lahirnya para wirausahawan profesional di Kabupaten Sikka.

Baca juga: Tenun Sumba: Motif, Pewarna Alami, dan Perkembangan

Oleh sebab itu pemerintah berkolaborasi dengan lembaga profesional membantu para remaja putus sekolah memaksimalkan kemampuan tenun ikat yang mereka dimiliki.

Dengan begitu akan lahir wirausaha yang profesional dan mampu merintis usaha tenun ikat yang lebih berkualitas dan kompetitif di pasaran.

"Peserta akan mendapatkan kesempatan mendapatkan fasilitas dan kurikulum pembelajaran tentang proses tenun ikat, sebagai modal utama menjadi penenun milenial," ujar Aurelius dalam keterangannya, Rabu (22/11/2023).

Aurelius melanjutkan, para peserta akan menerima materi, teori, dan praktek dalam setiap tahapan tenun ikat, dari para mentor andal berkompeten.

Mereka akan belajar mulai dari proses awal sampai cara memasarkan produk tenun ikat.

Baca juga: Hadiri Istana Berbatik, Pj Gubernur Sultra Kenakan Tenun Khas Suku Buton dan Muna

"Mereka belajar mulai desain motif, proses pewarnaan benang, cara mewarnai benang dengan menggunakan bahan kimia dan pewarna alam dari bahan daun, kulit, dan akar kayu," bebernya.

Aurelius menambahkan, kegiatan ini juga melibatkan pemateri dari lembaga keuangan yang memaparkan tentang syarat dan ketentuan agar bisa mengakses pendanaan melalui kredit usaha rakyat (KUR).

Febrianti Sara (21), salah satu peserta, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah menyelenggarakan kegiatan tersebut.

Febrianti senang, sebab dirinya bisa mengetahui dan mengerti banyak hal tentang menenun. Apalagi sampai pada tahap memasarkan produk yang dihasilkan.

Baca juga: Kampung Tenun Pontianak dan Mimpi Seorang Eks Pengungsi Konflik Etnis Sambas

"Kami sangat senang dengan adanya kegiatan ini sehingga ke depan kamu bisa berusaha secara baik dengan perencanaan yang cukup matang," pungkasnya.

Adapun program ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemenristek RI), Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTT dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Sikka dan Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Sikka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Regional
PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com