Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komandan Densus 88 Beri Pesan Keras bagi Pelaku Sindikat Perdagangan Orang

Kompas.com - 22/11/2023, 10:37 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Detasemen khusus (Densus) 88 Anti-teror, Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Marthinus Hukom, memberi pesan keras kepada pada para pelaku sindikat perdagangan orang.

Hal itu disampaikan Marthinus dalam diskusi publik yang digelar Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP2MI) di Kupang, Selasa (21/11/2023).

Banyak orang, kata dia, mungkin bertanya-tanya kenapa Kepala Densus 88 datang ke Kota Kupang dan berbicara tentang perdagangan orang.

Baca juga: Rombongan Berbaju Gamis Mengaku Mau Syiar ke Malaysia, Rupanya Calon Pekerja Ilegal

Menurutnya, ada sejumlah alasan yakni dirinya kerap berdiskusi dengan Kepala BP2MI Benny Rhamdani tentang pekerja ilegal.

Kemudian, ketua satgas merupakan mantan anggotanya saat bertugas sebagai salah satu pejabat di Densus 88.

Selanjutnya, menjadi tanggung jawab moral dirinya sebagai anak manusia ketika melihat manusia dieksploitasi, dalam hal ini pekerja ilegal.

"Maka kehadiran saya di sini menjadi pesan keras buat para sindikat, bahwa BP2MI tidak sendiri. Kami bersama dengan BP2MI artinya bagi para sindikat jangan main-main. Itu pesan keras saya buat para sindikat," tegasnya.

Dia menyebut, kejahatan sindikat merupakan kejahatan lintas negara yang sudah diatur dalam resolusi PBB.

Baca juga: Digagalkan Keberangkatan ke Kalimantan, 27 Calon Pekerja Ilegal Asal TTS Dipulangkan

“Artinya kita harus serius menangani ini. Masyarakat internasional telah melihat ini sebagai suatu kejahatan internasional. Kita tidak boleh main-main,” ucapnya.

Menurut dia, esensi dari kejahatan yakni adanya rekrutmen, pergeseran atau pemindahan manusia dan eksploitasi manusia.

Dia juga mengapresiasi BP2MI yang telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) sebagai upaya pencegahan dan pengawasan.

“Saya berharap Satuan Tugas ini melaksanakan tugas-tugas yang bersifat extraordinary. Ketika pekerjaan atau kejahatan yang bersifat extraordinary maka kita harus hadapi juga dengan struktur yang extraordinary,” ujar dia.

"Saya berharap, bukan hanya struktur yang berperan tapi semua pihak ikut terlibat dalam menyelesaikan masalah ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com