Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi NTT Gagalkan Pemberangkatan 19 Calon Pekerja Ilegal ke Kalimantan

Kompas.com - 12/06/2023, 10:46 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Sektor (Polsek) Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menggagalkan pemberangkatan 19 orang calon pekerja ilegal asal wilayah itu, ke Kalimantan Tengah.

"Kita gagalkan keberangkatan belasan calon pekerja non prosedural atau ilegal, Sabtu (10/6/2023) kemarin," kata Kepala Polsek Alak, Komisaris Polisi (Kompol) Edy, kepada Kompas.com, Senin (12/6/2023) pagi.

Edy menuturkan, awalnya pihaknya menerima informasi dari masyarakat bahwa di rumah seorang warga berinisial MN (46) di RT 024 RW 007, Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang, telah dijadikan sebagai tempat penampungan sejumlah orang.

Baca juga: Polisi Gagalkan Pemberangkatan 27 Calon Pekerja Ilegal Asal NTT ke Kalimantan

Mereka, kata Edy, diduga sebagai calon tenaga kerja non prosedural yang akan segera diberangkatkan ke Kalimantan Tengah.

Setelah mendapat informasi tersebut, Edy langsung memerintahkan anggotanya mendatangi lokasi penampungan tersebut.

Anggotanya berhasil mengamankan 19 calon tenaga kerja yang berasal dari sejumlah desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) bersama perekrut mereka berinisial MOH (28).

"Dari 19 calon pekerja itu, sebagian besar remaja usia 15-22 tahun," ungkap Edy.

Edy memerinci, 19 orang calon tenaga kerja ilegal yang diamankan itu antara lain SJT YB (28), DB (19), YOT (19), YN (41), YJS (18), AL (17), AB (19), SPB (16), OS (19), MT (41), YS (42), YO (20), MT (22), YA (15),  OT (35), ML (33), JRB (19), DT (32) dan AH (21).

Mereka kemudian dibawa ke Markas Polsek Alak untuk diamankan dan diperiksa.

Berdasarkan keterangan perekrut berinisial MOH (28), dirinya mengaku pernah bekerja di sebuah perusahaan di Kalimantan Tengah, yakni PT KMJ. Namun MOH sudah lama berhenti bekerja di perusahaan tersebut.

Kemudian, MOH dihubungi salah satu karyawan PT KMJ agar membantu merekrut warga NTT, yang akan bekerja di perusahaan kelapa sawit tersebut.

Atas tawaran tersebut, MOH lalu merekrut para calon pekerja secara non prosedural sebanyak 19 orang, yang berasal dari beberapa desa di Kabupaten TTS. Mereka tiba di rumah MN sejak Kamis (8/6/2023).

Baca juga: Jual Pekerja Ilegal, Pria di NTT Dapat Upah Rp 5 Juta Per Orang

 

Setelah berhasil mendapat para calon pekerja, pihak perusahaan lalu mentransfer sejumlah uang untuk membeli tiket kapal, termasuk biaya makan dan minum saat mereka ditampung di Kota Kupang.

MHB lalu mentransfer sejumlah uang kepada WRL (45), untuk membeli tiket, dan biaya para tenaga kerja selama berada di rumah penampungan milik (MN). 

Mereka rencananya diberangkatkan dengan menggunakan Kapal Bukit Siguntang, dari Kupang ke Nunukan, Kalimantan Utara. Kemudian akan melanjutkan perjalanan ke Kalimantan Tengah.

"Saat ini sejumlah pihak masih kita interogasi," ungkap Edy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com