KOMPAS.com - Siswa SMPN 6 Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) menjadi korban perundungan.
Kasus tersebut kemudian dilaporkan ke polisi pada Rabu (25/10/2023).
Sebelum kasus tersebut masuk ke ranah hukum, pihak sekolah sempat melakukan mediasi dengan mempertemukan kedua pihak pada Selasa (24/10/2023).
Dalam video yang beredar, korban dipukuli berkali-kali oleh sekelompok siswa yang masih mengenakan seragam sekolah.
Bahkan, perekam beberapa kali meneriakkan kata-kata "bunuh" saat pelaku memukuli korban.
"Guguah (pukul), terus, mati, bunuh, bunuh, bunuh terus, anjing bunuh, hantam ke dalam sawah, mati anjing, kepalanya tinju," kata perekam video.
Baca juga: Kasus Perundungan Siswa SMP di Agam Sumbar, Korban Lapor Polisi
Korban yang terus berjalan hanya melindungi kepalanya agar tidak terkena pukulan. Pelaku kemudian mendorongnya ke lahan sawah dan menendangnya.
Ibu korban, Mirawati (38) mengatakan, untuk biaya rawat jalan anaknya tidak masuk dalam tanggungan asuransi kesehatan (BPJS).
"Jadi biayanya harus saya carikan sendiri sampai sekarang sudah Rp3 juta, biaya yang saya keluarkan untuk pengobatan," ujarnya, Selasa (14/11/2023).
Biaya tersebut diperoleh dari hasil pinjaman pada kerabat dan masyarakat setempat. Biaya bisa bertambah karena anaknya masih harus mendapat perawatan lanjutan.
"Saya hanya ingin anak kami tetap mendapat pengobatan dan bisa beraktifitas seperti sedia kala. Jadi meski harus berutang saya akan tetap berusaha mengobatinya," terang Mira.
Korban mengalami pendarahan di bagian kepala dan infeksi hidung dan tenggorokan. Mira pun berharap ada bantuan untuk anaknya.
"Kalau memang ada yang mau membantu, tentu akan saya terima supaya anak saya bisa kembali sembuh," katanya.
Baca juga: Video Viral Perundungan Siswa di Agam, Kepala Korban Dipukul Berkali-kali dan Diancam Dibunuh
Mirawati mengatakan, sebelum video tersebut viral, anaknya sudah sering mendapat perlakuan kasar di sekolah.
Menurutnya, anaknya adalah sosok pendiam dan menjauhi perkelahian.