Suroso bercerita dirinya berjualan setiap hari pada pukul 08.00 hingga 12.30 WIB. Dalam satu hari, Suroso bisa menghabiskan 1 hingga 2 kilogram kopi.
Kendati demikian, dirinya mengaku, bahwa omzet yang diterima tidak menentu dan tidak dapat dipastikan.
"Kadang kalau pas laku, ya laku banget. Kadang tidak, ada yang belinya cuma setengah ons, tapi yang beli sampai satu kilogram ya ada," ujar laki-laki asal Semarang itu.
Menurut Suroso, kehadiran media sosial sangat berpengaruh terhadap hasil penjualannya.
Pasalnya, dia mengaku, banyak pelanggan yang datang ke lapak miliknya lantaran melihat video viral yang mengunggah aktivitas Suroso berjualan kopi di media sosial.
"Udah lama jualan di sini, tapi akhir-akhir ini baru ramai banget. Mungkin dulunya tidak tau kalau ini jualan kopi," ucap dia.
Baca juga: Berkunjung ke Pantai Maron, Hidden Gem Asik dan Murah yang Digandrungi Anak Muda Semarang
Hebatnya, hasil penjualan kopi yang dibangun sejak puluhan tahun itu dapat menguliahkan anak semata wayangnya di salah satu universitas di Kota Semarang.
"Ya semoga ke depan semakin banyak orang yang tau kalau di sini jualan kopi," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.