Diberitakan sebelumnya, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang angkat bicara terkait adanya aksi pelecehan seksual yang menimpa mahasiswa mereka inisial RS (19) yang dilakukan oleh seniornya sendiri yakni PA.
Menurut Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama (AAKK) UIN Raden Fatah Palembang Jumari Iswadi mengatakan, mereka sebelumnya telah memanggil RS dan PA untuk dilakukan mediasi.
Baca juga: UIN Palembang Buka Suara soal Dugaan Pelecehan di Asrama Mahasiswa
Namun, panggilan itu hanya dihadiri oleh PA sebagai terlapor atas peristiwa tersebut, sehingga, proses mediasi pun menjadi tertunda.
PA membantah melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap RS.
“RS tidak datang dalam panggilan hari ini, sudah kita tanyakan dan PA mengaku tidak melakukan hal itu (pelecehan seksual),” kata Jumari, Selasa (24/10/2023).
Diungkapkan Jumari, RS menurut keterangan PA selama tinggal di asrama memang sulit dibangunkan ketika subuh.
PA pun mencoba memangunkan juniornya itu untuk melaksanakan shalat subuh.
“RS ini menurut PA dalam pembinaan karena susah dibangunkan, dia menarik sarungnya dan membangunkan korban dalam batas wajar. Tidak ada kasus asusila,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.