Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Merbabu Bukan Cuma tentang Sabana Indah...

Kompas.com - 23/10/2023, 14:16 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Ada yang belum pernah mendaki gunung. Ada pula yang baru mulai mendaki.

Maka, saat pendakian, kelompok kami terbagi dua. Sebanyak 13 orang berjalan mendahului sebagai tim advance.

Sisanya 7 orang di belakang berjalan di belakang. Saya termasuk yang di belakang menemani teman-teman yang berjalan lebih santai.

Ternyata, di rombongan belakang ada satu teman yang sedang menstruasi hari pertama. Tia namanya.

Dia juga baru pertama kali mendaki gunung. Kami pun beberapa kali berhenti agar Tia bisa istirahat sejenak saat kelelahan.

Kami beruntung, Tia ternyata pendaki yang tangguh. Meskipun baru pertama mendaki gunung dan sedang menstruasi, Tia berhasil menaklukkan dirinya sendiri dan terus melanjutkan pendakian.

Kami akhirnya sampai di camp site sebelum gelap, tepatnya sekitar pukul 15.30 WIB.

Aktivitas selanjutnya tentu mendirikan tenda dan memasak. Kami dibekali rendang siap masak dan sayur-sayuran untuk sop oleh panitia.

Lucunya, saat hendak memasak, kami lupa belum membeli bumbu sop saat mampir ke minimarket. Kami hanya dibekali bumbu nasi goreng oleh panitia.

Yemima, pendaki asal Jakarta, tiba-tiba menyampaikan ide gila: masak sayur sop pakai bumbu nasi goreng. Tentu saja saat mendengar itu kami saling beradu pandang karena ragu.

Tetapi, Yemima tetap teguh dengan idenya dan berhasil meyakinkan kami. Jadilah kami memasak sop pakai bumbu nasi goreng.

Di luar dugaan, ternyata rasanya enak. Saat mencobanya, kami semua pun tertawa saking tak percaya.

Tak lama setelah memasak, saya mencuci piring dan cooking set. Namun, tiba-tiba terdengar teriakan dari dalam tenda.

“Ada yang hipo (hipotermia),” ujar salah satu suara dari dalam tenda.

Sedikit panik, saya langsung berhenti mencuci piring dan masuk kembali ke tenda.

Baca juga: Perjuangan Mengibarkan Merah Putih di Puncak Gunung Merbabu

 

Ternyata ada dua teman kami, yakni Tia dan Rina, yang mengalami gejala hipotermia.

Saat saya melongok ke tenda, teman-teman di dalam tenda dengan sigap memasukkan mereka ke dalam kantong tidur berlapis emergency blanket.

Beruntung, camp site kami letaknya tak jauh dari camp site panitia.

Setelah berkomunikasi lewat handy talky, tak berselang lama panitia tiba di tenda kami untuk memeriksa keadaan Tia dan Rina.

Beruntung pula, Tia dan Rina masih merespons saat diajak bicara. Wajah kami semua yang tadinya panik berangsur lega. Kondisi Tia dan Rina pun berangsur membaik.

Akan tetapi, kekhawatiran masih menyelimuti tim kami. Sebabnya, di esok hari kami masih harus mendaki ke puncak Merbabu.

Setidaknya kamu harus mendaki sejak pukul 04.00 WIB agar bisa tiba di puncak Merbabu pukul 06.00 WIB sesuai target yang diberikan panitia.

Saya dan teman-teman tentu saja ragu Tia dan Rina bisa kuat menghadapi cuaca dan angin dingin yang menerpa saat mendaki ke puncak Merbabu.

Pukul 03.00 WIB, alarm kami semua berbunyi. Kami pun bangun bersiap untuk mendaki ke puncak. Namun, cuaca makin tak bersahabat.

Angin berembus sangat kencang. Bahkan, fly sheet yang kami pasang di depan tenda sebagian telah lepas.

Panitia pun dengan tegas melarang Tia dan Rina ikut mendaki ke puncak. Kami pun baru diberi izin mendaki ke puncak pukul 05.00 WIB.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com