Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Semarang Heran, Desa di Lereng Merbabu Terdampak Kekeringan

Kompas.com - 17/09/2023, 22:11 WIB
Dian Ade Permana,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan tahun ini menurut Bupati Semarang Ngesti Nugraha sangat memprihatinkan.

Sebab, kekeringan tak hanya terjadi di daerah langganan tetapi juga di wilayah lereng Gunung Merbabu.

"Ini membuat saya heran, di Tajuk Getasan yang dekat Merbabu juga mulai ada kekeringan. Sumber mata air mulai berkurang bahkan airnya tidak ada, sumur-sumur juga kering," kata Ngesti di Rumah Dinas Bupati Semarang di sela pengiriman air bersih oleh PMI Kabupaten Semarang ke tiga kecamatan terdampak kekeringan, Minggu (17/9/2023).

Baca juga: 16 Kapanewon di Gunungkidul Terdampak Kekeringan tetapi Bantuan Sedikit

"Kita berdoa semoga segera ada hujan. Selanjutnya nanti kita konservasi alam, gerakan penanaman digencarkan lagi, tak hanya di Gunung Merbabu, tapi juga di Gunung Telomoyo dan Gunung Ungaran, sebagai penyangga sumber air," kata Ngesti.

Ngesti mengatakan kecamatan yang mengalami kekeringan di antaranya Bringin, Ungaran Timur, Sumowono, Getasan, Pabelan, dan Bancak.

"Tapi itu tidak seluruh wilayahnya, hanya di satu dua desa, dan di dusun saja. Kita tanggulangi bersama dengan sistem gotong royong," jelasnya.

Menurut Ngesti, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang terus mengupdate data wilayah dan keluarga terdampak kekeringan.

"Bantuan tidak hanya dari pemerintah daerah, tapi juga CSR, bantuan masyarakat, dan organisasi yang lain. TNI dan Polri juga memberikan bantuan, sehingga kita bersama-sama mengatasi bencana kekeringan ini," ungkap Ngesti.

Baca juga: Dua Bulan Terdampak Kekeringan, Warga Keranggan Tangsel Baru Dapat Bantuan Air Bersih

Ketua Umum PMI Kabupaten Semarang Jarot Supriyoto mengungkapkan, bantuan yang diberikan ke tiga kecamatan sebanyak 50 tangki.

"Dikirim ke Kecamatan Bancak di desa Plumutan dan Bancak, di Kecamatan Bringin untuk Desa Rembes, dan Kecamatan Getas di Wates dan Rembes," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com