Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menolak Direlokasi, Emak-emak di Rempang: Bertahan Harga Mati

Kompas.com - 12/10/2023, 13:20 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

 

Hari-hari belakangan ini, warga resah dan was-was, kata Nurita. Musababnya, apa yang ia sebut "bujuk rayu“ relokasi makin gencar, sementara pengerahan alat berat atau aparat tak bisa diprediksi kedatangannya.

“Setiap kali ada kendaraan masuk, entah aparat atau bukan aparat, dia mengatakan itu aman. Tapi bagi kami tidak aman,” kata Nurita, yang menuntut agar rencana relokasi dibatalkan saja.

Sejurus dengan buyutnya, Nurita tetap akan bertahan di tanah nenek moyangnya.

"Walaupun tengah tidur, kena sodok beko (eskavator) sekalipun, tetap kami bertahan. Tak apalah tidur di mulut beko (eskavator), asal kami bertahan,” katanya berapi-api.

Baca juga: Kunjungi Pulau Rempang, Airlangga: Pemerintah Jamin Penuhi Janji untuk Masyarakat

Banyak warga pria trauma

Dalam beberapa kesempatan, banyak pria warga Rempang menolak kami wawancarai.

Mereka beralasan, masih takut, mendapat “tekanan” atau mengaku lebih mudah tersulut emosi dibandingkan perempuan dalam menghadapi isu relokasi.

“Kalau laki-laki ini bicara, bisa mudah ditangkap atau dikriminalisasi,” kata seorang pria warga Pulau Rempang yang enggan disebutkan namanya.

Sejumlah tokoh masyarakat yang sebelumnya vokal dalam menentang relokasi juga diduga dikriminalisasi. Kesalahannya dicari-cari agar bisa terjerat hukum.

Namun, Kabid Humas Polda Keprim, Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad, mengatakan warga diperiksa untuk klarifikasi terkait kepemilikan lahan.

"Tujuannya untuk kita melakukan pendataan. Jadi sekali lagi, tujuan polisi itu untuk mengklarifikasi, bukan untuk melakukan kriminalisasi," katanya.

Sekitar delapan kilometer dari Kampung Pasir Panjang, terdapat Kampung Tanjung Banun – yang juga masuk prioritas direlokasi. BBC menemui Juliana, kakak Ardiansyah yang saat ini masih mendekam di tahanan polisi.

Ardiansyah adalah satu dari 34 orang yang ditangkap pada peristiwa kericuhan 11 September 2023 di kantor BP Batam.

Baca juga: Ombudsman RI Ragukan 300 KK Warga Rempang Bersedia Direlokasi, Ini kata BP Batam

Menurut tim pendamping hukumnya, Ardiansyah dijerat pasal melakukan kekerasan melawan petugas yang sedang melakukan pekerjaan secara sah. Ancaman hukuman pidananya antara satu hingga lima tahun penjara.

Peristiwa ini merupakan buntut dari kericuhan yang terjadi di Jembatan Empat Barelang pada 7 September 2023.

Saat itu ratusan aparat gabungan memaksa masuk Pulau Rempang dari wilayah Batam untuk melakukan pematokan area.

Tapi ratusan warga menghadang di ujung jembatan, dan melempari material ke arah barisan aparat gabungan. Aparat kemudian membalas serangan warga dengan meriam air, dan melepaskan tembakan gas air mata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kriteria Sosok Ideal Bupati di Banyumas Raya Menurut Akademisi Unsoed

Kriteria Sosok Ideal Bupati di Banyumas Raya Menurut Akademisi Unsoed

Regional
Jelang Idul Adha, Harga Kebutuhan Pokok dan Sayuran di Kebumen Naik

Jelang Idul Adha, Harga Kebutuhan Pokok dan Sayuran di Kebumen Naik

Regional
9 Rumah Terbakar di Bantaran Rel Solo, BI Ganti Sebagian Uang yang Hangus

9 Rumah Terbakar di Bantaran Rel Solo, BI Ganti Sebagian Uang yang Hangus

Regional
Lansia Bersepeda Luka Berat Ditabrak Ibu Hamil Bawa Motor

Lansia Bersepeda Luka Berat Ditabrak Ibu Hamil Bawa Motor

Regional
Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Selokan Sukoharjo, Tak Ada Tanda Penganiayaan

Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Selokan Sukoharjo, Tak Ada Tanda Penganiayaan

Regional
Korban Banjir Lahar di Sumbar Butuh Genset hingga Pompa Air

Korban Banjir Lahar di Sumbar Butuh Genset hingga Pompa Air

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Kolom Abu Tebal Mengarah ke Timur Laut

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Kolom Abu Tebal Mengarah ke Timur Laut

Regional
Lagi, Calon Haji Embarkasi Solo Meninggal, Total 2 Orang

Lagi, Calon Haji Embarkasi Solo Meninggal, Total 2 Orang

Regional
Seorang Guru di Sikka Tewas Tertabrak Pikap, Korban Terseret 9 Meter

Seorang Guru di Sikka Tewas Tertabrak Pikap, Korban Terseret 9 Meter

Regional
Berprestasi di Bidang Matematika, Siswi SD Asal Banyuwangi Ini Bertemu Elon Musk di Bali

Berprestasi di Bidang Matematika, Siswi SD Asal Banyuwangi Ini Bertemu Elon Musk di Bali

Regional
Warisan Budaya Sriwijaya Berjaya: Dekranasda Sumsel Juara Umum Dekranas 2024

Warisan Budaya Sriwijaya Berjaya: Dekranasda Sumsel Juara Umum Dekranas 2024

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Terima Aspirasi Sejumlah Tokoh Banten

Pj Gubernur Al Muktabar Terima Aspirasi Sejumlah Tokoh Banten

Regional
Ribuan Mahasiswa dan Warga Doa Bersama untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar

Ribuan Mahasiswa dan Warga Doa Bersama untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar

Regional
Hari Kebangkitan Nasional, Ketum PP Muhammadiyah Berharap Pemimpin Baru Wujudkan Kedaulatan Indonesia

Hari Kebangkitan Nasional, Ketum PP Muhammadiyah Berharap Pemimpin Baru Wujudkan Kedaulatan Indonesia

Regional
Cerita Satu Keluarga Selamat dari Banjir Lahar Dingin Usai Panjat Loteng

Cerita Satu Keluarga Selamat dari Banjir Lahar Dingin Usai Panjat Loteng

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com