Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunungan Sampah TPA Sukawinatan Palembang Kembali Terbakar

Kompas.com - 26/09/2023, 11:17 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Gunungan sampah setinggi 10 meter yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan, Palembang, Sumatera Selatan kembali terbakar.

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan Ansori mengatakan, TPA Sukawinatan mulai terbakar pada Senin (25/9/2023) kemarin.

Sampai saat ini, api masih membakar gunung sampah tersebut hingga menyebabkan kabut asap di sekitar lokasi.

Baca juga: Api di TPA Sukawinatan Belum Padam, Gubernur Sumsel Kerahkan Dua Helikopter Water Bombing

Kebakaran itu diduga akibat aktivitas merokok pemulung yang berada di TPA, yang membuang puntung rokok sembarangan sehingga memunculkan titik api.

“Karena kondisi yang terbakar itu berada di bagian tengah, bukan dari bawah atau atas,” kata Ansori, Selasa (26/9/2023).

Kebakaran TPA Sukawinatan sudah tiga kali terjadi. Lokasi kebakaran ini pun berada di titik yang sudah dipenuhi tumpukan sampah.

Menurut Ansori, proses pemadaman gunung sampah ini sulit dilakukan karena material sampah yang beragam mulai dari plastik hingga karet. Hal itu membuat metode penyiraman air dari atas tidak sampai ke bawa hingga menyebabkan titik api tidak langsung padam.

“Sehingga kami terpaksa membongkar tumpukan sampah tersebut dengan alat berat agar air bisa sampai bawah,” ujarnya.

Baca juga: Hari Kelima, Kebakaran Gunungan Sampah di TPA Sukawinatan Palembang Belum Padam

Tim gabungan dari BPBD Sumatera Selatan bersama Manggala Agni, PBK Palembang serta jajaran TNI/Polri telah diturunkan ke lokasi untuk memadamkan api. Selain itu, helikopter water bombing juga ikut dikerahkan untuk melakukan penyiraman dari atas gunung sampah.

Selain itu, posko kesehatan juga telah dibentuk di lokasi sekitar TPU untuk melakukan pengecekan kondisi warga setempat yang terkena dampak dari asap kebakaran tersebut.

Sejauh ini, BPBD Sumsel belum merencanakan evakuasi terhadap warga karena kondisi angin yang ada di lokasi masih fluktuatif.

“Tapi kalau memang eskalasi meningkat, akan direncanakan upaya lanjutan dievakuasi atau penempatan rumah sehat,” jelas Ansori.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dugaan Penipuan oleh Anggota DPRD Kebumen Masuk Tahap Penyidikan, 4 Orang Diperiksa

Dugaan Penipuan oleh Anggota DPRD Kebumen Masuk Tahap Penyidikan, 4 Orang Diperiksa

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Nikson Mababan Maju Pilkada Sumut, Siap Melawan Bobby dan Edy Rahmayadi

Nikson Mababan Maju Pilkada Sumut, Siap Melawan Bobby dan Edy Rahmayadi

Regional
Usut Penyebar Foto Syur Selebgram Ambon yang Viral, Polisi: Ini Sudah dari Tangan ke Tangan

Usut Penyebar Foto Syur Selebgram Ambon yang Viral, Polisi: Ini Sudah dari Tangan ke Tangan

Regional
Mengaku Bisa Sembuhkan Penyakit, Dukun Cabul di Luwu Timur Setubuhi Anak di Bawah Umur

Mengaku Bisa Sembuhkan Penyakit, Dukun Cabul di Luwu Timur Setubuhi Anak di Bawah Umur

Regional
Pilkada NTB, Zulkieflimansyah Akan Cek Bacawagubnya Dilaporkan Istri Sah karena Menikah Lagi

Pilkada NTB, Zulkieflimansyah Akan Cek Bacawagubnya Dilaporkan Istri Sah karena Menikah Lagi

Regional
Ditemukan Pemalsuan Piagam di PPDB Kota Semarang, Polisi: Sudah Penyelidikan

Ditemukan Pemalsuan Piagam di PPDB Kota Semarang, Polisi: Sudah Penyelidikan

Regional
KB Laki-Laki Sepi Peminat, Hanya Capai 3 Persen

KB Laki-Laki Sepi Peminat, Hanya Capai 3 Persen

Regional
Kronologi Penemuan Penggunaan Piagam Palsu di PPDB Jateng 2024

Kronologi Penemuan Penggunaan Piagam Palsu di PPDB Jateng 2024

Regional
Angka Kelahiran Menurun Drastis, BKKBN Targetkan Satu Pasangan Lahirkan Satu Anak Perempuan

Angka Kelahiran Menurun Drastis, BKKBN Targetkan Satu Pasangan Lahirkan Satu Anak Perempuan

Regional
Sagil Si Bocah SD Bertinggi 2 Meter Memilih Menjadi Atlet Basket

Sagil Si Bocah SD Bertinggi 2 Meter Memilih Menjadi Atlet Basket

Regional
Update Temuan Potongan Kaki di Semarang: Perempuan, Usia 20-40 Tahun, dan Diperkirakan Meninggal 2-4 Bulan

Update Temuan Potongan Kaki di Semarang: Perempuan, Usia 20-40 Tahun, dan Diperkirakan Meninggal 2-4 Bulan

Regional
Kasus Dugaan SPPD Fiktif 2020, Mantan Pj Wali Kota Pekanbaru Mangkir dari Panggilan Polda Riau

Kasus Dugaan SPPD Fiktif 2020, Mantan Pj Wali Kota Pekanbaru Mangkir dari Panggilan Polda Riau

Regional
[POPULER REGIONAL] Tagih Rp 10 Juta, Penagih Utang Dibunuh Nasabah | Tim SAR Selamatkan Penumpang KMP Virgo

[POPULER REGIONAL] Tagih Rp 10 Juta, Penagih Utang Dibunuh Nasabah | Tim SAR Selamatkan Penumpang KMP Virgo

Regional
Pj Gubernur Papua Barat Daya Kritik Bupati dan Wali Kota yang Tak Hadir Rakor Pilkada

Pj Gubernur Papua Barat Daya Kritik Bupati dan Wali Kota yang Tak Hadir Rakor Pilkada

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com