Baayun Mulud biasanya diselenggarakan masyarakat di masjid atau surau setempat.
Pertama-tama akan dibacakan syair Maulid Al Habsy, Maulid Ad Diba'i, dan Maulid Al Barzanji.
Setelah itu, bayi yang akan diayun baru akan dibawa ke tempat ayunannya.
Sesaat sebelum Asyrakal dibacakan, bayi akan diletakkan dalam ayunan yang telah disediakan.
Tepat pada saat pembacaan Asyrakal, anak yang ada dalam ayunan diayun secara perlahan, yakni dengan menarik selendang yang diikat pada ayunan tersebut.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Manakib Wali Allah, ceramah agama dan ditutup dengan doa.
Kemudian para habib, ulama dan umara yang hadir akan menapung tawari atau memberkati peserta Baayun Mulud, dengan diiringi pembacaan Sholawat Badar.
Makna dari tradisi Baayun Mulud tidak hanya sebagai bentuk rasa syukur dan cinta atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Namun, dengan tradisi ini warga berharap anak-anak mereka nantinya bisa memiliki akhlak mulia seperti yang dimiliki Nabi Muhammad SAW.
Sumber:
warisanbudaya.kemdikbud.go.id
kalsel.kemenkumham.go.id
diskominfomc.kalselprov.go.id