SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) akan menggunakan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) untuk membantu daerah yang kekurangan air bersih selama musim kemarau.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, anggaran BTT dapat digunakan apabila suatu daerah mempunyai kebutuhan yang tidak dianggarkan.
"Selain kegunaan BTT itu penting dikeluarkan seperti saat bencana alam," jelasnya kepada Kompas.com via WhatsApp, Jumat (15/9/2023).
Baca juga: 4 Desa di Sikka Berisiko Rawan Pangan akibat Kekeringan, Pemkab Siapkan Beras
Sampai saat ini, anggaran BTT Kota Semarang masih cukup besar. Menurutnya, anggaran tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk bantuan air bersih bagi warga yang membutuhkan.
"Anggaran BTT Kota Semarang masih juga besar," kata dia.
Perempuan yang akrab disapa Itu tersebut menambahkan, dinas terkait tinggal membuat memo ke Wali Kota Semarang untuk permohonan dana BTT untuk pengadaan air.
"Nanti dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKAD) Kota Semarang yang akan mencarikan," imbuh dia.
Selain melalui anggaran BTT, Wali Kota Semarang yang juga politisi PDI Perjuangan tersebut sudah minta pihak kelurahan agar mencatat warga yang membutuhkan bantuan air bersih.
"Kalau yang dari PDAM masih aman. Minggu kemarin saya ke PDAM masih cukup sampai Desember 2023," ucap Ita.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro P Martanto mengatakan, sampai saat ini ada 2.700 kepala keluarga (KK) yang membutuhkan bantuan air bersih.
"Tahun ini memang lebih panjang kemarau. Karena El Nino," paparnya.
Bahkan, lanjutnya, kekeringan juga terjadi di kecamatan yang tidak pernah mengalaminya seperti di Kecamatan Gunungpati, Kelurahan Cepoko.
"Kemarin juga muncul permintaan, yakni di Gunungpati, Kelurahan Cepoko yang sebelumnya tak pernah kekeringan," ucap dia.
Sejauh ini, permintaan dari masyarakat untuk bantuan air bersih setiap minggu rata-rata mencapai enam tangki, dengan kapasitas setiap tangki mencapai 5.000 liter.
"Kami akan berupaya membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan air bersih," imbuh Endro.