Hal ini pun dibenarkan oleh Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan yang menyampaikan bahwa aksi tersebut merupakan tindak lanjut dari kejadian yang menewaskan tiga orang warga sipil di Kompleks Yosoma, Jalan Batas Batu, Distrik Kenyam, pada 16 Agustus lalu.
"Siapa pun yang mengancam keselamatan masyarakat, TNI akan bertindak," ujarnya melalui pesan singkat, Minggu (3/9/2023).
Dari penyergapan tersebut, tiga anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya dipastikan tewas, mereka adalah Ganti Gwijangge, Werak Lokbere dan Arikheba Kogeya.
Izak juga memastikan bahwa seluruh personel TNI yang melakukan aksi penyerangan tersebut kembali dalam keadaan selamat.
Baca juga: Jokowi Rahasiakan Upaya Pembebasan Pilot Susi Air: Semua Jurus Kita Gunakan
Meningkatnya eskalasi gangguan keamanan di Distrik Kenyam, menurut Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri, tidak terkait dengaan kasus penyanderaan Kapten Philip.
Menurut dia, apa yang terjadi di Kenyam murni sebagai upaya KKB mengganggu keamanan di Nduga.
"Beberapa kejadian di Kenyam tidak ada kaitannya (dengan negosiasi), kelompok ini berusaha turun untuk mengganggu situasi dan kebetulan berpapasan dengan aparat yang ada di sana, tentu dilakukan penegakan hukum," tuturnya.
Fakhiri menjelaskan, dalam upaya membebaskan pilot, aparat keamanan berusaha untuk tidak melakukaan aksi represif karena hal itu justru dapat membahayakan nyawa Philip.
Hal lain yang ditegaskan Fakhiri yang menjadi prioritas penegak hukum adalah memastikan aktivitas di Kenyam yang merupakan ibu kota dari Kabupaten Nduga, tetap bisa berjalan.
"Kami tidak offensive melakukan pengejaran karena kami lebih membuat parameter di wilayah kota supaya aktivitas di Kenyam bisa berjalan senormal mungkin tanpa kekhawatiran, termasuk logistik yang masuk ke Kenyam," kata dia.
Ia pun menyampaikan bahwa aparat keamanan trus berusaha mencari tahu keadaan Kapten Philip yang masih ditawan oleh Egianus Kogoya.
"Kondisi pilot termonitor masih dalam keadaan baik, kita berharap dia tetap sehat," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.