Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air, Negosiasi Terus Dilakukan

Kompas.com - 07/09/2023, 16:46 WIB
Dhias Suwandi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Hal ini pun dibenarkan oleh Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan yang menyampaikan bahwa aksi tersebut merupakan tindak lanjut dari kejadian yang menewaskan tiga orang warga sipil di Kompleks Yosoma, Jalan Batas Batu, Distrik Kenyam, pada 16 Agustus lalu.

"Siapa pun yang mengancam keselamatan masyarakat, TNI akan bertindak," ujarnya melalui pesan singkat, Minggu (3/9/2023).

Dari penyergapan tersebut, tiga anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya dipastikan tewas, mereka adalah Ganti Gwijangge, Werak Lokbere dan Arikheba Kogeya.

Izak juga memastikan bahwa seluruh personel TNI yang melakukan aksi penyerangan tersebut kembali dalam keadaan selamat.

Baca juga: Jokowi Rahasiakan Upaya Pembebasan Pilot Susi Air: Semua Jurus Kita Gunakan

Penyerangan tak terkait negosiasi

Meningkatnya eskalasi gangguan keamanan di Distrik Kenyam, menurut Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri, tidak terkait dengaan kasus penyanderaan Kapten Philip.

Menurut dia, apa yang terjadi di Kenyam murni sebagai upaya KKB mengganggu keamanan di Nduga.

"Beberapa kejadian di Kenyam tidak ada kaitannya (dengan negosiasi), kelompok ini berusaha turun untuk mengganggu situasi dan kebetulan berpapasan dengan aparat yang ada di sana, tentu dilakukan penegakan hukum," tuturnya.

Fakhiri menjelaskan, dalam upaya membebaskan pilot, aparat keamanan berusaha untuk tidak melakukaan aksi represif karena hal itu justru dapat membahayakan nyawa Philip.

Hal lain yang ditegaskan Fakhiri yang menjadi prioritas penegak hukum adalah memastikan aktivitas di Kenyam yang merupakan ibu kota dari Kabupaten Nduga, tetap bisa berjalan.

"Kami tidak offensive melakukan pengejaran karena kami lebih membuat parameter di wilayah kota supaya aktivitas di Kenyam bisa berjalan senormal mungkin tanpa kekhawatiran, termasuk logistik yang masuk ke Kenyam," kata dia.

Ia pun menyampaikan bahwa aparat keamanan trus berusaha mencari tahu keadaan Kapten Philip yang masih ditawan oleh Egianus Kogoya.

"Kondisi pilot termonitor masih dalam keadaan baik, kita berharap dia tetap sehat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com