"Untuk (negosiasi pembebasan) pilot kita tidak tergesa-gesa, tentu penuh kehati-hatian dan ketelitian, semua sumber yang didapat di lapangan kita lakukan pendalaman secara cermat," ujarnya di Jayapura, Kamis (7/9/2023).
Fakhiri mengingatkan bahwa sosok Egianus Kogoya dikenal sebagi seorang kriminal yang cukup sadis dengan daftar kejahatan yang panjang.
Saat menyandera Philip, Egianus membunuh seorang anak di Distrik Kuyawage, pada awal Maret 2023.
Baca juga: 6 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air oleh KKB Egianus Kogoya
Karenanya, Fakhiri tidak menginginkan jatuhnya korban jiwa dari pihak aparat keamanan dan juga warga sipil.
"Yang paling penting kita melakukan pendekatan supaya tidak ada lagi korban-korban tambahan yang merugikan TNI-Polri maupun masyarakat sipil," kata dia.
Baca juga: Update Penyanderaan Pilot Susi Air, Pangdam: Kondisinya Sehat
Setelah terjadi kasus penyanderaan pilot asing, situasi keamanan di Nduga yang termasuk dalam daerah rawan, cenderung kondusif karena minimnya aksi KKB.
Namun, situasi itu berubah pada 16 Agustus 2023 setelah tiga warga sipil, Steven Didiway, Michael Rumaropen, dan Samsul Ahmad, ditemukan tewas di Batas Batu, Distrik Kenyam.
Saat itu, aparat keamanan memastikan pelaku pembunuhan yang juga membakar truk yang digunakan para korban, adalah KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Setelah kejadian tersebut, aparat keamanan kemudian meningkatkan patroli dan terus berupaya mengejar para pelaku.
Hasilnya, pada 31 Agustus 2023, pasukan TNI dari Satgas Tim Taipur, Satgas Yonif MR 411, dan Satgas Elang melakukan penyergapan di sebuah pos yang diyakini merupakan salah satu markas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Kampung Alguru, Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga.