"Wujudnya boneka, kalau orang dulu menyebut wayang kantong. Gampang-gampang susah cara mainnya, jari telunjuk berperan sebagai kepala, lalu jari lainnya bergerak sebagai tangan kanan dan kiri," ucap dalang Wayang Potehi Semarang satu ini.
Sebelum melakukan pentas, imbuh Hauw Lie, dirinya harus melakukan semacam ritual khusus, yakni membersihkan diri dengan cara menjadi vegetarian selama tiga hari berturut-turut.
Dirinya menyebut, hal itu merupakan suatu aturan yang telah dilakukan turun temurun sejak dahulu.
"Untuk jadi dalang Potehi tidak ada aturan. Yang ada, aturan sebelum melakukan pentas," tutur dia.
Selain itu, Koh Hauw Lie mengatakan, ritual wajib yang harus dilakukan yaitu membersihkan panggung besar boks, arena wayang, wayang, hingga membakar kertas.
"Panggung boks untuk kru itu sekitar 125 centimeter. Arena wayang dan wayang kita bersihkan dengan kertas sembahyangan, kertas emas," ucap Hauw Lie.
Baca juga: Toleransi di Semarang, Pementasan Wayang Potehi di Halaman Masjid Kauman
Meski hanya satu-satunya dalang Wayang Potehi di Semarang, Koh Hauw Lie tak kunjung pesimistis menyebarkan Wayang Potehi kepada masyarakat sekitar.
Dirinya mengaku, kerap mengajak anak-anak muda di Semarang untuk melestarikan dan mencintai budaya asli Tionghoa ini.
"Biasanya kalau latihan ada anak-anak barongsai. Awal-awal hanya megang, lama-lama memahami dan pengen belajar. Dari situ kita bisa rangkul," ucap Hauw Lie.
Dirinya menyebut, kini keberadaan Wayang Potehi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kebudayaan Indonesia. Lantaran, dulunya pementasan Wayang Potehi hanya boleh dilakukan di tempat ibadah saja.
"Waktu dulu malah semacam terbelenggu, tidak bisa bebas, hanya boleh dipentaskan di lingkungan klenteng. Setelah dibuka oleh Gus Dur, baru bebas, dan sekarang sudah Nasionalis. Makanya saya anggap ini tetap kesenian," ujar dia.
Hingga saat ini, Koh Hauw Lie sudah melakukan pementasan Wayang Potehi di sejumlah daerah di Indonesia. Di antaranya, Semarang, Jakarta, Kudus, Magelang, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Dari Wayang Kulit ke Wayang Potehi
"Di Semawis, acara Imlek, acara lintas budaya, di Pasar Baru, dan masih banyak," ucap Hauw Lie.
Sementara itu, Koordinator Wayang Potehi Gudo, Harson Budiharto mengaku, kerap mengunjungi Kota Semarang untuk melakukan pementasan.
Dirinya berujar, Semarang menjadi salah satu kota yang konsisten mendatangkan Wayang Potehi dari Gudo, Jombang, Jawa Timur.