"Ini yang harus terus kita luruskan cara berpikir kita agar kedepan jauh lebih baik," ujarnya.
Baca juga: Pordasi Tutup Arena Pacuan Kuda di Bima Usai Tewasnya Joki Cilik
Pordasi mengambil langkah menutup sementara arena pacuan kuda di Desa Panda.
"Setelah kejadian itu saya langsung koordinasi dengan Polres untuk meminta dipasang garis polisi dulu arena pacuan Panda," kata Ketua Pordasi kabupaten Bima, Irfan saat dikonfirmasi, Selasa (15/8/2023).
Irfan menjelaskan, penutupan arena pacuan di Desa Panda, selain sebagai bentuk kepedulian terhadap insiden yang dialami joki cilik AB, juga untuk mengatisipasi bertambahnya korban jiwa saat mengikuti latihan.
"Kita hentikan dulu arena Panda untuk latihan sambil menunggu formulasi yang pas dan kesamaan dalam cara berpikir agar menghindari korban berikutnya," jelasnya.
Ibu dari AB, Fatimah menuntut asuransi kematian anaknya ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bima.
Baca juga: Ibu Joki Cilik yang Tewas di Bima Tuntut Asuransi Kematian Anak
Hal ini karena joki cilik AB ternyata telah mengantongi BPJS Ketenagakerjaan yang diberikan oleh Pemkot Bima.
"BPJS ini diberikan Pemkot Bima tahun 2020 lalu. Saat itu ada 10 orang joki cilik yang dapat, termasuk anak saya," kata Fatimah, ibu kandung AB, saat dikonfirmasi, Jumat (18/8/2023).
Fatimah mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan diterima putranya sebagai jaminan ketika terjadi hal yang tidak diinginkan, seperti mengalami patah tulang atau meninggal dunia akibat insiden kecelakaan di arena pacuan.
Namun, lima hari setelah kematian AB akibat jatuh di arena pacuan kuda, pihaknya justru tidak mendapat asuransi kematian sang anak dari pemerintah.
Keluarga juga sudah mengecek saldo untuk melakukan klaim di Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Kota Bima.
Baca juga: Ayah Joki Cilik di Bima Ikhlaskan Kematian Anaknya di Arena Pacuan Kuda
"Setelah kita cek di BPJS ternyata ndak bisa dicairkan karena tidak pernah ada pembayaran, hanya satu kali waktu penyerahan itu saja," ungkapnya.
Mendengar jawaban pihak BPJS Ketenagakerjaan, pihaknya kemudian mendatangi DP3A Kota Bima untuk memperjelas persoalan jaminan bagi anaknya.
"Respons pihak dinas akan diupayakan, mereka juga tidak tahu soal ini karena baru masuk, pejabat sebelumnya sudah pensiun," kata Fatimah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.