Para guru kemudian berinisiatif untuk membangun kelas mini dengan menggunakan bambu yang diatapi terpal. Umar sendiri menyebut kelas darurat ini sebagai kelas mini.
Siswa kelas 7C menempati tenda ini untuk belajar. Sementara kelas 9A menggunakan mushala yang belum sempurna untuk belajar.
"Jadi ada dua kelas. Kalau kelas 7C ada 25 siswa, kelas 9A yang di mushala ada 26 siswa," ujar Umar.
Tenda dari bambu beratapkan terpal yang dijadikan kelas kata Umar dibangun oleh para guru dengan menggunakan bambu yang disumbangkan warga setempat.
Umar pun bersyukur bisa membuat siswa tetap belajar dengan tenda meski saat hujan terjadi, percikan airnya masuk ke dalam tenda ini.
"Karena dana juga terbatas jadi kita ambil kerelaan guru untuk (bangun). Biasanya saat jam kedua atau hari Minggu (bikin bangunan). Jadi memang semangat gotong royongnya itu sudah dari dulu," tandas Umar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.