Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdakwa Kasus Korupsi Dana Hibah Pilkada Fakfak Pingsan Saat Mendengar Keterangan Saksi

Kompas.com - 12/07/2023, 21:05 WIB
Mohamad Adlu Raharusun,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Keterangan saksi

Dalam keterangannya, saksi Lia Marlyati Kiliyan mengakui bahwa dana hibah dari Pemerintah Kabupaten Fakfak yang diberikan kepada KPU Fakfak ditransfer secara bertahap melalui rekening Bank Papua, lalu dipindahkan ke rekening Bank Mandiri milik KPU.

"Iya, transfer ke rekening Bank Mandiri dengan total Rp 45,850 miliar. Transfer pertama di tahun 2019 sebesar Rp 1.250.000.000 melalui APBD Perubahan, lalu sisanya, Rp 17,8 miliar dan Rp 26,7 miliar tahap kedua ditransfer di tahun 2020," kata Lia.

Untuk diketahui, di KPU Fakfak terdapat dua bendahara, yakni bendahara APBN yang dijabat terdakwa Yonathan. Ia mengurusi dana yang ditransfer dari APBN. Sedangkan bendahara APBD dijabat oleh Lia Marlyati Kiliyan yang menangani transfer hibah dari APBD Kabupaten Fakfak.

"Beberapa kali saya diminta oleh Pak Ochen untuk mentransfer uang biaya pengobatan di Jakarta," ucap saksi Lia.

Baca juga: Dugaan Korupsi Dana Hibah Pilkada, Dua Bendahara KPU Fakfak Diperiksa

"Saya hanya mengikuti permintaan Pak Ochen, memang saya tahu permintaan tersebut di luar mekanisme," katanya.

Saksi mengaku, terdakwa Yonathan memang tidak memiliki kewenangan dalam pengelolaan dana hibah dari APBD, hanya saja beberapa kali ia diminta untuk mentransfer uang ke rekening Plt Sekertaris KPU

"Iya, terdakwa Yonathan diminta untuk mentransfer uang ke rekening Pak Ochen, untuk spesimen tanda tangan memang saya dan Pak Ochen punya tanda tangan," ucapnya.

Saksi Kepala BPKAD Kabupaten Fakfak Tajudin dalam keterangannya mengakui adanya permintaan hibah dari ketua KPU kepada pemerintah daerah.

"Permintaan awal sesuai proposal dari KPU sebesar Rp 50 miliar lebih, hanya saja saat dilakukan rasionalisasi disetujui sebesar Rp 45,8 miliar," katanya.

Dia juga mengaku, hingga saat ini belum menerima laporan pertanggungjawaban dana hibah tersebut dari KPU Kabupaten Fakfak.

Halaman:


Terkini Lainnya

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Regional
Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Regional
El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

Regional
Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Regional
Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Regional
Nabung Bertahun-tahun, Penjual Air Galon Isi Ulang Ini Akhirnya Bisa Naik Haji

Nabung Bertahun-tahun, Penjual Air Galon Isi Ulang Ini Akhirnya Bisa Naik Haji

Regional
Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere' dan Smart City

Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere' dan Smart City

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com