SERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Serang Syafrudin mengungkapkan akan ada 6.089 lulusan sekolah dasar (SD) sederajat tidak bisa melanjutkan pendidikan di sekolah menengah pertama negeri (SMPN).
Hal itu disebabkan daya tampung SMPN di ibu kota Provinsi Banten ini tidak sebanding dengan lulusan SD sederajat sebanyak 12.634 orang.
"Daya tampung untuk SMP negeri di Kota Serang semuanya 6.534. Jadi kalau dari jumlah yang daftar, ini ke SMP swasta,” kata Syafrudin usai meninjau pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMP di Serang. Rabu (5/7/2023).
Baca juga: Angka Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia, Penyebabnya Banyak Perantau
Meski daya tampung SMPN terbatas, Syafrudin meminta, kepada seluruh orangtua siswa agar tetap menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta yang kualitasnya juga tak kalah dari sekolah negeri.
“Oleh karena itu yang tidak tertampung ke negeri saya mohon anaknya jangan sampai berhenti sekolah. Ada jalan keluar, banyak SMP swasta malah yang berprestasi,” ujar dia.
Selain itu, kata Syafrudin, masyarakat tidak perlu khawatir dengan biaya. Sebab pemerintah tetap akan memberikan bantuan kepada siswa tidak mampu yang bersekolah di SMP swasta.
"Masyarakat yang mampu di Kota Serang rata-rata ngambil (pilih) sekolah swasta, kaya cucu saya," kata Syafrudin.
Baca juga: Ratusan Sekolah Swasta Mulai TK-SMP di Semarang Gratis, Berikut Daftarnya
Sedangkan untuk daya tampung SD Negeri di Kota Serang sebanyak 12.692 kursi tidak mengalami kekurangan. Sebab, anak usia 7 tahun ada sekira 12.000 orang.
“Yang umur tujuh tahun sudah akan masuk ke SD mungkin lebih dari 12.000. Untuk SD tidak ada masalah, yang diperebutkan itu yang SMP yang ingin masuk negeri,” ucap Syafrudin.