KOMPAS.com - R (57), seorang ayah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), melakukan inses dengan anaknya, E (26).
Dari hubungan sedarah, E melahirkan tujuh bayi. Ketujuh bayi tersebut kemudian dibunuh oleh pria yang berprofesi sebagai dukun pengobatan itu.
Pembunuhan terjadi sejak 2013 sampai 2021.
Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu mengatakan, perbuatan R itu diduga merupakan bagian dari ritual untuk mencapai kesuksesan.
Pada 2011, R merantau ke Kabupaten Klaten, Jateng, untuk bekerja sebagai buruh bangunan. Di sana, ia mengaku bertemu paranormal.
Baca juga: Pembunuhan 7 Bayi Hasil Inses Ayah dan Anak di Banyumas untuk Ritual Pesugihan
Paranormal tersebut lantas memberikannya saran bahwa bila R ingin kaya, ia harus berhubungan badan dengan sang anak.
"Menurut dia, paranormal itu memberi saran, 'Kalau ingin kaya, melakukan persetubuhan dengan anak kandung. Kalau lahir, dikubur hidup-hidup sampai tujuh kali'," ujar Edy menirukan perkataan R, Selasa (27/6/2023).
Namun, polisi tak langsung memercayai pengakuan R itu. Edy menuturkan, polisi kini masih mendalami keterangan tersebut.
"Apakah itu hanya karangan atau alibi dia saja, semua keterangan itu kami tampung," ucapnya.
Baca juga: 7 Bayi Hasil Inses di Banyumas Diduga Dikubur Hidup-hidup untuk Ritual Agar Cepat Kaya