"Bacaleg tetap kita tunggu 1 minggu kedepan, mereka sudah diberikan surat dan diminta menyerahkan data berkas bacalegnya, dari sekitar 36 Bacaleg yang ada ternyata 17 masih bertahan bacalegnya dan kita siapkan penggantinya. Artinya kalau dikatakan 90 persen mundur itu bohong, " tukasnya.
Terpisah Ketua KPU Sumsel Amrah Muslimin memastikan, partai politik bisa melakukan perombakan Bacalegnya selama sebelum ditetapkan sebagai DCS (Daftar Caleg Sementara).
"Nanti ada masa perbaikan dan partai boleh melakukan perbaikan dan pergantian. Tapi tidak boleh lebih dari yang didaftarkan diawal, kalau didaftarkan 40 ya maksimal saat perbaikan 40 juga tidak boleh lebih, " pungkasnya.
Baca juga: Sudah 3 Kali Hendak Dibunuh Anaknya, Ibu di Palembang Trauma dan Takut Pulang
Kekecewaan kader dan Bacaleg disampaikan eks Ketua DPD PSI kota Palembang Toni bersama pengurus lainnya dengan melepas atribut PSI.
"Apa yang disampaikan tadi, pengurus DPD DPC PSI Kota Palembang mundur dari kepengurusan, dan mundur sebagai kader PSI Palembang. Termasuk juga dari pencalegan di pemilu 2024," kata Toni.
Hal senada diungkapkan eks Sekretaris DPD PSI Palembang Emamanuela Dasawati Sitinjak.
Dirinya dan beberapa rekan lainnya mundur sebagai bentuk dukungan, loyalitas dan kecintaan kepada Ketua (Toni) yang disingkirkan.
"Kami mundur karena PSI bukanlah rumah yang tepat bagi kami, untuk menyalurkan idealisme kami, " ucapnya.
Baca juga: Pria di Palembang 3 Kali Coba Bunuh Ibunya, Kini Pelaku Ditahan
Diungkapkannya, sosok Toni selalu memberikan energi positif dan rasa bangga yang mampu membangkitkan PSI Palembang dari nol hingga saat ini.
"Setelah perjuangan dari awal membentuk PSI Palembang dari nol pada akhirmya, dinamika internal membuat kami menyadari bahwa tempat kami ternyata bukanlah di PSI. Jalan kami sudah berbeda dan kami sudah tidak sepaham lagi, " paparnya.
Sementara disinggung soal adanya pungutan "mahar" bagi Bacaleg PSI yang didaftarkan ke KPU, Wati tidak membantah ataupun mengiyakan.
Namun ia menyarankan untuk menanyakan yang mengeluarkan statmen.
"Mengenai hal ini, mohon ditanyakan langsung kepada yang bersangkutan, yang mengeluarkan statmentnya, " pungkas Wati.
Sementara, Toni menolak berkomentar lebih jauh terkait alasan dirinya dipecat. Menurut Toni, dia dan seluruh pengurus DPD Partai PSI Palembang mengundurkan diri dari PSI karena tak lagi sejalan.
Baca juga: Jokowi Sumbang Sapi Simental 1 Ton untuk Kurban di Palembang
"Kalau itu (pemecatan) saya no comment, tapi nanti lihat saja karena kan seluruh caleg justru malah cabut berkas kurang lebih 30 sampai 40 orang karena terus bertambah. Teman-teman menyayangkan sikap PSI yang menyebar fitnah,” kata Toni, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (22/6/2023).
Toni mengaku bersama seluruh pengurus DPD PSI Kota Palembang telah mengundurkan diri sejak Rabu (21/6/2023), termasuk 40 bacaleg yang telah mendaftar ke KPU.