MANOKWARI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua Barat, menganggarkan dana senilai Rp 434, 77 juta untuk penanganan 135 kasus stunting.
Bupati Manokwari Hermus Indou di Manokwari mengatakan, anggaran tersebut akan dikelola Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Manokwari.
Pemkab menunjuk TP PKK sebagai penggerak program itu.
Penanganan stunting mendapat perhatian serius Pemkab Manokwari yang ingin meningkatkan kualitas pembangunan manusia.
"Urgensi penanganan stunting mendapat perhatian serius," kata Hermus saat pencanangan kebijakan intervensi percepatan penurunan stunting di Manokwari, Jumat (2/6/2023), dikutip dari Antara.
Baca juga: Pulang Kampung, Top Skor Sea Games Fajar Faturahman Disambut Haru Keluarga dan Pemda Manokwari
Pemkab Manokwari juga telah menyiapkan anggaran penanganan stunting bagi organisasi perangkat daerah (OPD) yang berkaitan langsung dengan penanganan masalah tersebut.
Namun, kebijakan anggaran harus diikuti dengan akurasi data prevalensi stunting secara spesifik, sesuai nama dan alamat tinggal, agar implementasi program tepat sasaran.
"Meski keterbatasan fiskal, kami telah siapkan anggaran di OPD yang berkaitan langsung," kata Hermus.
Status Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Manokwari pada 2023 sebesar 72,60 atau tertinggi di Provinsi Papua Barat.
Kendati demikian, pemkab setempat terus berupaya mengatasi sejumlah persoalan pada aspek kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
"Makanya pemerintah butuh dukungan dari semua elemen dalam mengatasi kompleksitas permasalahan sosial," ucapnya.
Ketua TP PKK Manokwari Febelina Indou menerangkan Rp 434,77 juta untuk belanja makanan bergizi setiap hari selama tiga bulan bagi 135 anak stunting yang tersebar di 15 puskesmas.
Selain itu, operasional pendamping dan monitoring menu makanan anak stunting yang dilakukan kepala puskesmas, tenaga pelaksanaan gizi, kader posyandu, dan kader TP PKK.
"Asupan gizi anak stunting langsung kita kawal setiap hari," katanya.
Ia menuturkan pencanangan kebijakan intervensi percepatan penurunan stunting dimulai dengan pemberian bantuan berupa peralatan masak dan dana operasional untuk 15 puskesmas.
Baca juga: Hadiri Baksos Walubi di Candi Borobudur, Ganjar Ingatkan Soal Stunting sampai Ibu Hamil
Besaran dana operasional setiap puskesmas bervariasi, tergantung data anak stunting yang telah divalidasi oleh Pemerintah Kabupaten Manokwari.
Data Puskesmas Mowbja 15 anak stunting, Puskesmas Prafi (15), Puskesmas Amban (12), Puskesmas Macuan (11), Puskesmas Warmare (10), Puskesmas Wosi (10), Puskesmas Tanah Rubuh (9), dan Puskesmas Sowi (9), Puskesmas Sanggeng (8), Puskesmas Pasir Putih (8), Puskesmas Sidey (7), Puskesmas Maripi (6), Puskesmas Masni (5), Puskesmas Mansinam (5), dan Puskesmas Nuni (5).
"Dana operasional diserahkan ke masing-masing puskesmas secara bertahap per dua minggu kegiatan," tutur Febelina Indou.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.