Wiwied menceritakn, perjalanan menuju lokasi pelepasliaran menggunakan 2 tipe tranportasi, yaitu darat dan air.
Perjalanan darat menggunakan kendaraan roda empat ditempuh selama 4 jam, kemudian dilanjutkan perjalanan menggunakan perahu selama 4 jam.
“Walaupun membutuhkan waktu yang relatif lama, tim tetap mengawasi dan memantau kondisi orangutan dalam kedaadan baik serta menghindari terjadinya stres,” ungkap Wiwied.
Baca juga: Jokowi Tegaskan Pembangunan IKN Tetap Lindungi Orangutan dan Bekantan
Sampai di lokasi pelepasliaran, tim kembali mengecek kondisi orangutan dalam keadaan baik, sehat dan layak.
“Bahkan sebelum meninggalkan lokasi tim memantau orangutan untuk mengetahui kondisi pasca-pelepasliaran,” ujar Wiwied.
Dari hasil pemantauan diketahui oragutan mampu beradaptasi dengan habitat barunya. Kondisi ini ditunjukkan dari perilaku orangutan yang langsung beraktivitas makan daun dari pohon yang ada di hutan.
"Dengan dilakukan pelepasliaran orangutan ini kita dapat belajar bahwa sudah saatnya kita harus mulai hidup berdampingan dengan makhluk hidup khususnya satwa liar,” tutup Wiwied.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.