"Mereka mengaku masuk ke wilayah Indonesia pada Senin 10 April 2023, sekitar pukul 07.00 Wita, melalui pinggir Pantai Motaain yang notabene wilayah yang berbatasan langsung dengan Timor Leste," kata dia.
"Alasannya masuk ke Indonesia untuk berbelanja bahan dagangan berupa sayur mayur dan tomat untuk dijual di Timor Leste," sambungnya.
Hal itu, lanjut Ariasandy, karena banyaknya permintaan dari warga Timor Leste. Ditambah, harga sayur dan tomat sangat mahal.
Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Ancaman Banjir Rob di Pesisir Pantai NTT dalam 2 Hari ke Depan
Sehingga mereka masuk ke wilayah Indonesia melalui jalur ilegal demi mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan sayur dan tomat.
Rencananya, warga Timor Leste itu membeli sayur dan tomat dan dimuat di mobil pikap yang sudah disediakan.
Namun, belum sempat membawa hasil bumi Indonesia ke negara tetangga itu, mereka dibekuk polisi.
Setelah diamankan, empat warga Timor Leste tersebut kemudian dibawa ke pihak Imigrasi kelas II Atambua.
"Hari itu juga, keempat orang warga Timor Leste tersebut diserahkan kepada pihak Imigrasi Kelas II TPI Atambua yang diterima Kepala Subseksi Intelijen Keimigrasian Silvester Donna Making. Keempatnya diserahkan guna menjalani proses sesuai undang-undang keimigrasian yang ditandai dengan berita acara serah terima warga negara asing," kata Ariasandy.
"Mereka diserahkan dalam keadaan aman dan sehat setelah melalui proses pemeriksaan kembali oleh pihak Imigrasi. Mudah-mudahan secepatnya dideportasi kembali ke negaranya," sambungnya.
Ariasandy berharap, ke depan tidak ada lagi warga Timor Leste yang nekat melintas secara ilegal ke wilayah Indonesia.
"Kalau memang ada perlu, sebaiknya melalui jalur resmi agar tidak menjadi masalah buat dirinya sendiri," kata Ariasandy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.