Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemungkinan Cuaca Ekstrem di NTT Pekan Ini, BPBD Imbau Pemda soal Mitigasi Bencana

Kompas.com - 08/04/2023, 09:07 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah mengeluarkan peringatan dini tentang bibit siklon tropis 98S, yang berdampak adanya cuaca ekstrem di wilayah itu selama empat hari.

Terkait hal itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT Ambrosius Kodo, mengatakan, telah mengeluarkan imbauan kepada BPBD di Kabupaten dan Kota, untuk menyiapkan mitigasi bencana.

"Sesuai data dari BMKG, bibit siklon itu berada di Laut Arafuru, tepatnya di sekitar 7.5 LS 132.5 BT yang dapat menimbulkan cuaca ekstrem sebagai dampak tidak langsung pada tanggal 8-11 April 2023 di wilayah NTT," kata Ambrosius, kepada Kompas.com, Sabtu (8/4/2023) pagi.

Baca juga: Bangkai Paus Sperma Sepanjang 17 Meter Terdampar di Pantai Lepang Bali, Diduga karena Cuaca Ekstrem

Wilayah NTT yang bisa jadi terdampak cuaca ekstrem lanjut dia, yakni di Pulau Timor yang meliputi Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Malaka dan Kabupaten Belu.

Kemudian, di Pulau Rote dan Pulau Ndao di Kabupaten Rote Ndao serta Pulau Sabu dan Pulau Raijua di Kabupaten Sabu Raijua.

Ambrosius mengatakan, di wilayah itu akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi yang dapat memicu bencana hidrometeorologi.

Baca juga: Cuaca Ekstrem di Karimun Picu Banjir Setinggi Paha hingga Pohon Timpa Rumah

Bencana hidrometeorologi yang dimaksud, yakni banjir, banjir bandang, tanah longsor, sambaran petir serta pohon tumbang.

Ambrosius meminta perhatian para Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten dan Kota di NTT, untuk memastikan informasi peringatan dini cuaca ekstrem yang bersumber dari BMKG, tersampaikan kepada seluruh masyarakat di wilayah masing-masing.

Sehingga bisa ada antisipasi dini atau pencegahan dari masyarakat.

Upaya pencegahan itu seperti memangkas pohon atau dahan pohon yang rapuh dan mudah patah.

Selain itu, memperbaiki dan perkuat atap rumah serta membersihkan sampah di selokan atau kali.

Pemerintah daerah juga harus memastikan para nelayan mendapatkan informasi peringatan dini, sehingga bisa mengamankan perahu ke darat dan tidak melaut untuk sementara waktu.

Baca juga: Waspada Bibit Siklon Tropis 98S di NTT, Cuaca Ekstrem Selama 4 Hari

Adapun BPBD bisa melakukan penetapan titik atau tempat evakuasi sementara, sehingga apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lebih dari satu jam, bisa mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Sisi lain, jika objek pada jarak pandang 30 meter tidak jelas terlihat, maka warga di daerah lereng, bantaran sungai, dataran rendah, dan daerah aliran sungai segera melakukan evakuasi mandiri ke titik aman terlebih dahulu.

Ambrosius juga meminta, BPBD di daerah bisa memastikan ketersediaan logistik beras dan lainnya untuk kondisi darurat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com