LEMBATA, KOMPAS.com - Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali meletus, Jumat (7/4/2023).
Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok melaporkan, pada periode pengamatan pukul 00.00 Wita-24.00 Wita gunung setinggi 1423 meter dari permukaan laut (mdpl) itu meletus 59 kali.
"Teramati 59 kali letusan dengan tinggi 300-400 meter dan warna asap putih dan kelabu," ujar Syawaludin dalam keterangannya, Sabtu (8/4/2023) pagi.
Syawaludin mengatakan, letusan ini disertai gemuruh dan dentuman lemah.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok di NTT Meletus 52 Kali, Tinggi Kolom Abu Capai 700 Meter
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 100-400 meter di atas puncak kawah.
Pada periode yang sama terjadi tiga kali gempa guguran, 137 kali embusan, tremor non-harmonik 66 kali, tremor harmonik 12 kali, satu kali vulkanik dangkal dan lima kali vulkanik dalam.
"Guguran masih di sekitar kawah utama," katanya.
Ia mengatakan, hingga saat ini aktivitas gunung Ile Lewotolok masih level II waspada.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Meletus 115 Kali dalam Sehari, Lontarkan Lava Pijar Sejauh 300 Meter
Warga maupun pengunjung diminta tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam wilayah radius dua kilometer dari dari pusat aktivitas gunung Ile Lewotolok.
Warga Desa Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak.
Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainya yang disebabkan oleh abu vulkanik, maka masyarakat sekitar dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.