Gunung Ile Lewotolok Meletus 115 Kali dalam Sehari, Lontarkan Lava Pijar Sejauh 300 Meter

LEMBATA, KOMPAS.com - Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), meletus hingga ratusan kali pada Selasa (4/4/2023).

Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok mencatat, pada periode pengamatan pukul 00.00 Wita - 24.00 Wita, gunung setinggi 1.423 meter di atas permukaan laut (mpdl) ini meletus sebanyak 115 kali.

"Teramati 115 kali letusan dengan tinggi kolom abu 400-500 meter berwarna asap putih dan kelabu," ujar Petugas Pos PGA Ile Lewotolok Syawaludin dalam keterangannya, Rabu (5/4/2023).

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok di NTT Meletus 52 Kali, Tinggi Kolom Abu Capai 700 Meter

Syawaludin melanjutkan, letusan ini disertai dengan gemuruh dan dentuman lemah hingga sedang. Termati lontaran lava pijar ke arah tenggara sejauh 300 meter dari puncak.

Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 100 hingga 500 meter di atas puncak kawah.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Bentuk Kubah Lava Baru akibat Erupsi Terus-menerus

Pada periode yang sama terjadi gempa guguran satu kali, 86 kali gempa embusan, 119 gempa tremor non-harmonik, 51 kali gempa tremor harmonim, satu kali vulkanik dangkal, dan tiga kali tektonik jauh.

"Masih teramati sinar api di puncak. Guguran juga masih di sekitar kawah," katanya.

Syawaludin menambahkan, hingga saat ini aktivitas gunung Ile Lewotolok masih level II waspada. Warga diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius dua kilometer.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak Ile Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi, terutama di saat musim hujan.

Warga di Desa Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak.