Kuasa hukum korban, Widhi menyebut pencabulan terjadi di sebuha dojang di kawasan Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Ia mengatakan korban dipanggil DS ke ruangannya.
"Modusnya, korban tersebut dipanggil ke kamarnya, ke ruangannya terus diiming-imingi," kata dia.
Korban saat itu tidak hanya masuk ke ruangan seorang diri tapi bersama rekannya. DS lalu meminta korban dan temannya memainkan alat kelaminnya secara bersamaan.
Korban dan temannya sempat menolak permintaan DS Tapi pelaku mengancam korban dan temannya.
Baca juga: Pengakuan Guru Taekwondo Cabuli 3 Anak di Solo: Sering Bertemu dan Terlalu Nyaman
Widhi menyebut DS memberikan iming-iming berupa kesempatan mengikuti latihan khusus persiapan kejuaraan.
"Ada iming-iming (dari DS), ya gini, istilahnya kalau menurut sama instruktur, disuruh apa saja mau maka akan diikutkan pelatihan kejuaraan dan sebagainya," ujar Widhi.
Iming-iming tersebut disampaikan DS saat berada di ruang yang ada dalam dojang di kawasan Kecamatan Banjarsari Kota Solo.
Widhi menyebut DS dipercaya menjadi pelatih bagi anggota yang akan disiapkan menjadi atlet.
Korban sempat menolak keras iming-iming yang disampaikan DS, namun D mengancam mereka.
Baca juga: Guru Taekwondo di Solo Cabuli 3 Murid Laki-lakinya Saat Latihan
"Didatangi balik, kalau tidak mau balik mau dibawain pedang," kata Widhi.
Ia menyebut semua korban DA adalah anak laki-laki. "Disuruh oral atau disodomi itu," ucapnya.
Terkait kasus tersebut, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyarankan tempat berlatih taekwondi ditutup sementara dan dilakukan pemilihan pengurus yang baru.
"Ditutup dulu sampai nanti ada muskot. Segera dipilih ketua yang baru. Soalnya yang namanya kompetisi, latihan, tidak boleh berhenti," ujar Gibran.
"Intine saya sudah meminta harus ada segera kepengurusan baru. Bocah-bocah (anak-anak) latihannya tidak mungkin bisa dihentikan. Kompetisi-kompetisi harus tetap jalan. Soalnya anak-anaknya potensial. Korban-korban akan kami dampingi penuh," kata Gibran.
Ia mengaku tak menyangka ada oknum pelatih taekwondi yang tega melakukan dugaan pelecehan seksual pada anak di bawah umur.
Baca juga: Guru Taekwondo di Solo Cabuli 3 Murid Laki-lakinya Saat Latihan
"Kita kan juga tidak menyangka ada orang seperti itu. Dilihat juga kayak orang biasa. Ini tugas dari saya dan dinas akan mempertanggungjawabkannya," jelas dia.
"Ini pelajaran buat kita bersama. Orangtua dimohon hati-hati. Semuanya harus selektif memilih tempat-tempat seperti ini," tambah dia.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Labib Zamani, Fristin Intan Sulistyowati | Editor : Dita Angga Rusiana, Ardi Priyatno Utomo), Tribunews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.