Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan Sadis Bocah 14 Tahun oleh Kekasihnya, Diajak Berhubungan Badan lalu Dipukul dan Dikubur

Kompas.com - 21/03/2023, 15:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - YS (14), siswi SMP ditemukan tewas terkubur di dapur rumah kosong di Nagari Singgalang, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Jumat (17/3/2023).

Sebelum ditemukan tewas, korban sempat dinyatakan hilang selama satu bulan lebih tepatnya sejak 3 Februari 2023.

Saat ditemukan, YS dalam kondisi telanjang. Belakangan diketahui YS tewas dibunuh oleh kekasihnya sendiri, AJ (17).

Kasus pembunuhan tersebut terungkap saat pemilik rumah kebetulan datang untuk membersihkan rumah kosongnya.

Baca juga: Pelajar Tewas Terkubur di Tanah Datar, Pelaku Mengaku Berhubungan Seksual Sebelum Bunuh Korban

Saat masuk ke rumah, pemilik curiga melihat ada darah di dapur dan bekas gundukan tanah serta mencium bau amis.

Pemilik rumah yang curiga pun langsung membuat laporan ke warga lain serta polisi.

Kepala dipukul usai berhubungan badan

Kapolres Padang PAnjang AKBP Donny Bramanto mengatakan pelaku telah berhenti sekolah dan ditangkap di Padang Panjang.

Dari hasil rekonstruksi terungkap pembunuhan dilakukan pada 3 Februari 2023.

Peristiwa tragis itu berawal saat korban menginap di rumah orang tua pelaku yang berada di Jorong Solok, Kenagarian Singgalang, Tanah Datar pada Selasa (31/2/2023).

"Pada 31 Januari 2023, korban menginap di rumah pelaku. Tapi itu masih aman saja dan belum terjadi pembunuhan. Korban tidur bersama orang tua pelaku," tutur Donny.

Keesokan harinya, orang tua pelaku menyuruh korban pulang ke Padang karena tak baik dilihat orang kampung jika korban berlama-lama menginap di rumah pelaku.

Baca juga: 14 Hari Hilang, Siswi SMP Ternyata Tewas Dibunuh Pacar, Korban Dikubur di Rumah Kosong di Tanah Datar

Walau disuruh pulang ke Padang, pelaku ternyata tak mengantar korban pulang. Tapi memindahkannya ke sebuah rumah yang masih ada di Jorong Solok, Nagari Singgalang.

Warga menyebut rumah yang dijadikan tempat membunuh dan mengubur mayar korban masih kerabat dekat pelaku.

Namun rumah tersebut kosong sejak delapan bulan terakhir sehingga pelaku berani membawa korban ke rumah tersebut.

Donny mengatakan sebelum pembunuhan terjadi, pelaku dan korban melakukan hubunagn seksual.

"Dari pengakuan pelaku, sebelum korban dibunuh, mereka melakukan hubungan suami istri," kata Kapolres Padang Panjang AKBP Donny Bramanto yang dihubungi Kompas.com, Minggu (19/3/2023).

Baca juga: Guru SD di Wonogiri Cabuli Siswi SMP hingga Hamil, Korban Diberi Pekerjaan Jadi LC Karaoke

Donny menyebutkan, pelaku melakukan pembunuhan karena takut korban hamil. Pelaku membekap dan memukul kepala korban menggunakan alat penumbuk beras.

"Saat berada di rumah itu, pada 3 Februari 2023, barulah dimulai eksekusi oleh pelaku. Dengan cara menghabisi nyawa korban menggunakan kayu dan bantal," terang Donny.

"Leher korban dicekik dan wajah ditutupi dengan bantal hingga korban lemas dan tak berdaya. Lalu pelaku pergi ke dapur mencari sebuah kayu dan memukul kepala bagian kiri korban," tambah Donny.

Donny menjelaskan, pelaku memukul kepala korban sebanyak tiga kali. Sehingga mengeluarkan darah dari hidung dan mulutnya.

Setelah memastikan korban tewas, pelaku menyeret mayat korban ke arah dapur.

Baca juga: Lansia di Cilacap Perkosa Anak Putus Sekolah hingga Hamil, Korban Cuma Diberi Uang Rp 30.000

"Korban diseret pelaku ke dapur, lalu pelaku mencari cangkul untuk menggali tanah supaya korban bisa dikuburkan. Seluruh pakaian pelaku dibuka dan dibakar untuk menghilangkan jejak," jelas Donny.

Donny menyampaikan, pelaku diduga memiliki hubungan spesial dengan korban. Berdasarkan penyelidikan sementara, diduga ada konflik antara mereka berdua sebelum terjadi pembunuhan.

"Motif pembunuhan ini, sementara didapati informasi bahwa pelaku takut kalau korban hamil. Sehingga pelaku menghilangkan nyawa korban," terang Donny.

Hingga sebulan kemudian, mayat korban ditemukan oleh pemilik rumah dengan kondisi kaki terlipat dan terkubur di dapur rumah.

Baca juga: Kronologi Siswi SMP Dibunuh Pacar hingga Mayatnya Dikubur di Rumah Kosong dengan Kondisi Kaki Terlipat

"Mayat perempuan ini pertama kali ditemukan saat pemilik rumah mengecek kediamannya, lalu pemilik rumah curiga karena ada bercak darah di salah satu kamar," kata Wali Nagari Singgalang, Seri Mesra, Sabtu (18/3/2023).

Seri menyampaikan, setelah curiga dan merasa ada yang ganjal di sekitar rumah itu, pemilik segera memeriksa sekeliling rumah dan melihat ada bekas galian di lantai dapur.

"Melihat ada bekas galian itu, pemilik rumah segera melapor ke pihak nagari dan nagari menginformasikan ke polisi setempat," terang Seri.

Seri bercerita, sebelum dilakukan penggalian warga tak mencium adanya aroma busuk di lokasi kejadian. Namun, setelah dengkul korban terlihat, baru mulai dirasakan aroma tak sedap di sekitar lokasi.

"Setelah digali, baru tercium aroma tak sedap ini, lalu dilanjutkan penggalian oleh polisi dan terlihat mayat wanita itu dalam kondisi terlipat kakinya," jelas Seri.

Baca juga: Akan Bercerai, Seorang Perempuan Ditemukan Tewas Terbakar di Hutan, Diduga Dibunuh Pacar

Seri mengatakan kemungkinan tubuh korban tidak muat dengan panjang lubang galian, jadi korban dikubur oleh pelaku dengan cara dilipat di bagian lutut kakinya.

"Dalam galian itu sekira 40 cm dengan panjang hanya sekitar 1 meter saja, lokasinya di bagian dapur rumah," terang Seri.

Pelaku kemudian ditangkap saat berada di salah satu rumah makan di Padang Panjang.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Perdana Putra | Editor : Dheri Agriesta), TribunPadang.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com