Awalnya, penari rampak bedug hanya kalangan laki-laki saja, dalam perkembangannya penari perempuan juga turut menyemarakkan rampak bedug.
Kesenian rampak bedug biasanya ditampilkan 10 orang penari, yang terdiri dari lima penari perempuan dan lima penari laki-laki.
Pemain laki-laki biasanya sebagai penabuh bedug dan kendang, sedangkan pemain perempuan sebagai penabuh bedug.
Pemain laki-laki dan perempuan juga sekaligus berfungsi sebagai penari.
Baca juga: Sejarah Dandangan, Tabuh Bedug Jelang Ramadhan Warisan Sunan Kudus
Busana yang digunakan pemain rampak bedug adalah busana muslim dan muslimah, yang disesuaikan dengan perkembagan zaman dan unsur kedaerahan.
Penari laki-laki menggunakan model pakaian pesilat lengkap dengan sorban khas Banten.
Warna busana tidak hitam melainkan berwarna-warni yang menggambarkan kemoderenan, seperti hijau, merah, ungu, dan lain sebagainya (tidak selalu hitam dan putih saja).
Pemain perempuan menggunakan pakaian khas tari-tari tradisional dengan corak moderen dan relatif religius, seperti rok panjang bawah lutut dari bahan batik, yang bagian dalamnya menggunakan celana panjang pesilat.
Pada bagian luar menggunakan kain merah tanpa dijahit yang biasa dililitkan dan digunakan sebagai selendang.
Baju berupa lengan panjang yag dikeluarkan dan diikat menggunakan ikat pinggang besar. Sedangkan, rambut menggunakan sejenis sanggul bunga.
Sumber:
kebudayaan.kemdikbud.go.id dan indonesia.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.