"Awalnya korban sempat dilaporkan hilang pada 25 Februari 2023 sekira pukul 20.00 Wita di Desa Liang Bunyu. Yang melaporkan itu ayah kandung korban setelah pulang melaut malam hari," kata William Wilman Sitorus dilansir dari TribunKaltara.com, Senin (06/03/2023), pukul 15.00 Wita.
Setelah dilaporkan hilang, Kapolsek Sebatik Barat dan personel mendatangi TKP (tempat kejadian perkara).
Jajaran Polsek Sebatik Barat saat itu juga mengajak warga untuk melakukan pencarian di sekitar TKP. Namun hasilnya nihil alias korban tidak ditemukan.
Baca juga: Bocah 5 Tahun di Dompu Digigit Anjing Diduga Rabies
"Alhasil pada tanggal 4 Maret, sekira pukul 18.00 Wita korban ditemukan gabungan Polres Nunukan dan Polsek Sebatik Barat. Korban ditemukan di bawah kolong rumah warga yang tidak jauh dan TKP pembunuhan yang di mana jaraknya 50 meter dari TKP pembunuhan," ucapnya.
Sesuai hasil interogasi dengan tersangka, kata William menyampaikan bahwa tersangka menganiaya korban hingga meninggal dunia, karena merasa jengkel dengan korban.
"Pengakuan tersangka pada saat korban dimarahi oleh dia, korban selalu melawan. Lalu juga ada rasa cemburu terhadap korban karena suami sirinya selalu lebih perhatian kepada korban," ujarnya.
Pada saat korban berada di rumah, tersangka mendorong korban ke WC hingga korban terbentur di lantai WC.
Wajah korban saat itu mengeluarkan darah. Kemudian saat korban dalam keadaan tengkurap, tersangka mengambil kayu balok langsung memukul korban berkali-kali di daerah bagian kepala hingga leher.
Melihat keadaan korban tidak bergerak, tersangka menjadi panik.
"Karena panik, tersangka memapah korban untuk dibawa berobat. Namun dalam perjalanan, ia lupa membawa uang. Sehingga timbul niatnya untuk tidak membawanya berobat. Melainkan tersangka membawa korban ke pinggir laut kemudian mendorong korban ke bawah kolong rumah warga," tuturnya.
Baca juga: Sesosok Mayat Anak Perempuan Membusuk Tanpa Kepala di Pulau Sebatik, Diduga Dibunuh Ibu Tiri
William mengaku Polres Nunukan sempat membawa jenazah korban ke RSUD Nunukan untuk dilakukan autopsi.
Hasil keterangan dokter, kepala bagian belakang bawah perbatasan dengan leher mengalami patah tulang.
Tak hanya itu, dasar tengkorak juga patah. Terdapat luka lecet dan robek pada bagian kepala belakang dan leher belakang.
"Untuk tulang leher hilang atau hancur, sehingga tidak bisa dianalisa apakah terdapat cekikan. Kemungkinan besar kematian korban dikarenakan kerusakan otak yang berat (gegar otak berat)," ungkapnya.
Sedangkan patah tulang tersebut di atas, kemungkinan disebabkan oleh pukulan yang keras dari belakang dengan benda tumpul.