Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drainase dan Jembatan Rusak akibat Banjir di Bima, Kerugian Ditaksir Rp 1,5 M

Kompas.com - 06/03/2023, 20:11 WIB
Junaidin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengonfirmasi kerugian akibat bencana banjir di tiga kecamatan mencapai Rp1,5 miliar.

Kerugian tersebut diperoleh berdasarkan hasil kaji cepat yang dilakukan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalop) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bima, Senin (6/3/2023).

Baca juga: Banjir Landa 3 Kecamatan di Bima, 1 Rumah Hanyut, Puluhan Hektar Lahan Pertanian Terendam

Dalam kajian cepat ada tiga item bangunan fisik yang dihitung seperti tanggul sungai, saluran drainase, dan jembatan yang rusak.

"Diperkirakan nilai kerusakan dan kerugian dari talud sungai, drainase dan jembatan yang terdampak sebesar Rp 1,5 miliar," kata Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bima, Suryadin dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin.

Suryadin mengatakan, selain merusak sejumlah infrastruktur, bencana banjir yang terjadi pada Minggu (5/3/2023) sore, berdampak pada permukiman warga.

Data Pusdalop BPBD Bima, total 14 kepala keluarga (KK) atau 63 jiwa terdampak di Desa Pesa, Kecamatan Wawo. Sementara di Kecamatan Lambitu hanya lima rumah warga yang terendam banjir.

"Di Desa Taloko, Kecamatan Sanggar banjir meredam 30 hektar areal pertanian," ujarnya.

Suryadin mengatakan, setelah melakukan pendataan di lapangan, BPBD berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan penanganan.

BPBD juga mengupayakan bantuan logistik berupa makanan siap saji, popok bayi, dan obat-obatan bagi para korban terdampak.

"Cuaca di wilayah Kabupaten Bima dan sekitarnya masih berpotensi terjadinya bencana, karenanya masyarakat diimbau agar tetap siaga," kata Suryadin.

Sebelumnya, bencana alam banjir bandang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu (5/3/2023).


Akibatnya, satu rumah panggung hanyut dan puluhan hektar lahan pertanian warga yang sebentar lagi panen terendam.

"Beberapa ruas jalan juga tidak bisa dilalui karena terendam material kerikil dan lumpur kiriman banjir," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Isyrah saat dikonfirmasi, Senin (6/3/2023).

Isyrah mengatakan, tiga wilayah yang terdampak banjir akibat intensitas hujan tinggi sejak siang hingga sore kemarin yakni Kecamatan Wawo, Lambitu dan Sanggar.

Di Kecamatan Wawo total 14 unit rumah warga terendam, dan satu diantaranya hanyut tergerus banjir.

Baca juga: Remaja di Bima Hilang Terseret Gelombang Tinggi Saat Berenang di Pantai Lere

Dua unit kendaraan juga ikut terseret derasnya air yang meluap dari daerah aliran sungai di wilayah setempat itu.

"Kalau fasilitas umum tiga unit yang terendam, seperti Kantor KUA, Kantor Pos, dan rumah dinas milik Camat Wawo. Ketinggian air rata-rata 30 centimeter," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com