BIMA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengonfirmasi kerugian akibat bencana banjir di tiga kecamatan mencapai Rp1,5 miliar.
Kerugian tersebut diperoleh berdasarkan hasil kaji cepat yang dilakukan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalop) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bima, Senin (6/3/2023).
Baca juga: Banjir Landa 3 Kecamatan di Bima, 1 Rumah Hanyut, Puluhan Hektar Lahan Pertanian Terendam
Dalam kajian cepat ada tiga item bangunan fisik yang dihitung seperti tanggul sungai, saluran drainase, dan jembatan yang rusak.
"Diperkirakan nilai kerusakan dan kerugian dari talud sungai, drainase dan jembatan yang terdampak sebesar Rp 1,5 miliar," kata Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bima, Suryadin dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin.
Suryadin mengatakan, selain merusak sejumlah infrastruktur, bencana banjir yang terjadi pada Minggu (5/3/2023) sore, berdampak pada permukiman warga.
Data Pusdalop BPBD Bima, total 14 kepala keluarga (KK) atau 63 jiwa terdampak di Desa Pesa, Kecamatan Wawo. Sementara di Kecamatan Lambitu hanya lima rumah warga yang terendam banjir.
"Di Desa Taloko, Kecamatan Sanggar banjir meredam 30 hektar areal pertanian," ujarnya.
Suryadin mengatakan, setelah melakukan pendataan di lapangan, BPBD berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan penanganan.
BPBD juga mengupayakan bantuan logistik berupa makanan siap saji, popok bayi, dan obat-obatan bagi para korban terdampak.
"Cuaca di wilayah Kabupaten Bima dan sekitarnya masih berpotensi terjadinya bencana, karenanya masyarakat diimbau agar tetap siaga," kata Suryadin.
Sebelumnya, bencana alam banjir bandang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu (5/3/2023).
Akibatnya, satu rumah panggung hanyut dan puluhan hektar lahan pertanian warga yang sebentar lagi panen terendam.
"Beberapa ruas jalan juga tidak bisa dilalui karena terendam material kerikil dan lumpur kiriman banjir," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Isyrah saat dikonfirmasi, Senin (6/3/2023).
Isyrah mengatakan, tiga wilayah yang terdampak banjir akibat intensitas hujan tinggi sejak siang hingga sore kemarin yakni Kecamatan Wawo, Lambitu dan Sanggar.
Di Kecamatan Wawo total 14 unit rumah warga terendam, dan satu diantaranya hanyut tergerus banjir.
Baca juga: Remaja di Bima Hilang Terseret Gelombang Tinggi Saat Berenang di Pantai Lere
Dua unit kendaraan juga ikut terseret derasnya air yang meluap dari daerah aliran sungai di wilayah setempat itu.
"Kalau fasilitas umum tiga unit yang terendam, seperti Kantor KUA, Kantor Pos, dan rumah dinas milik Camat Wawo. Ketinggian air rata-rata 30 centimeter," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.