Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santri di Lombok Timur Diduga Dianiaya oleh 6 Seniornya

Kompas.com - 21/02/2023, 07:01 WIB
Idham Khalid,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com - JN (14), santri di salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), diduga dianiaya oleh enam seniornya. Korban dituduh mencuri uang karena ada santri yang kehilangan uang.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Lombok Timur Judan Putrabaya mengungkapkan, enam orang yang diduga melakukan penganiayaan itu adalah kakak tingkat korban yang sudah mengenyam pendidikan setara SMA. Sedangkan korban masih duduk sekolah setara SMP. Namun, antara korban dan pelaku berada dalam satu asrama.

Insiden penganiayaan itu juga disertai bullying yang terjadi pada Jumat (17/2/2023) sekitar pukul 21.00 Wita.

Baca juga: Tertangkap Basah Curi Motor, Maling di Lombok Timur Nyaris Diamuk Warga

"Jadi korban ini dicurigai atau dituduh mencuri oleh enam orang ini. Karena salah satu penghuni kamar sempat ada yang kehilangan uangnya," kata Judan melalui sambungan telepon, Senin (20/2/2023).

Judan mengungkapkan, awalnya korban dibawa ke lantai 2 oleh enam terduga pelaku. Saat itu, korban dicerca karena dituduh mencuri uang di asrama.

"Di lantai 2 para pelaku menginterogasi korban terkait adanya uang yang hilang milik salah satu pelaku. Korban berulang kali menolak dan tidak mengakui perbuatannya," kata Judan.

Baca juga: Curah Hujan Tinggi, 3 Titik di Jalan Pusuk Sembalun Lombok Timur Longsor

Di lokasi itu korban dipaksa untuk mengaku. Korban akhirnya mengaku setelah diancam tidak akan diperbolehkan masuk ke kamarnya. Para pelaku juga berjanji tidak akan melakukan penganiayaan terhadap korban.

Namun, setelah korban mengaku, enam terduga pelaku lantas melakukan penganiayaan.

"Sontak korban pun dengan terpaksa mengakuinya, namun naas nasib yang dialami oleh korban karena setelah terpaksa mengakui, korban dipukuli oleh setidaknya enam orang secara membabi buta hingga korban mengalami luka memar di sekujur wajah dan telinga," kata Judan.

Atas kejadian tersebut, orangtua korban melaporkan hal itu ke Unit Reskrim Polres Lombok Timur

"Ya sudah dilaporkan ke Polres Lombok Timur. Kami juga sudah berkoordinasi dengan dinas  terkait melalui UPTD PPA Lotim untuk ambil peran sesuai yang diperlukan korban, terutama penangan medis maupun non-medis," kata Judan.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nikolas Osman mengaku belum mendapat tembusan soal laporan tersebut.

"Belum saya dapat tembusan informasinya, besok saya akan cek laporannya," kata Nikolas melalui pesan singkat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Kampanyekan Ganjar-Mahfud di Pekanbaru, Sandiaga Uno Kenang Saat Lawan Jokowi

Kampanyekan Ganjar-Mahfud di Pekanbaru, Sandiaga Uno Kenang Saat Lawan Jokowi

Regional
Seorang Pelajar Tewas Tenggelam di Pantai Biaung Bali

Seorang Pelajar Tewas Tenggelam di Pantai Biaung Bali

Regional
Generasi Muda Jadi Harapan Bangsa, Pj Gubernur Banten: Nilai Antikorupsi Perlu Diajarkan Sejak Dini

Generasi Muda Jadi Harapan Bangsa, Pj Gubernur Banten: Nilai Antikorupsi Perlu Diajarkan Sejak Dini

Kilas Daerah
11 Mobil Dirusak OTK, 5 di Antaranya Milik KPU Kota Semarang

11 Mobil Dirusak OTK, 5 di Antaranya Milik KPU Kota Semarang

Regional
Pemprov Telusuri Identitas Pemeran Video Mesum Pakai Kemeja Berlogo Banten

Pemprov Telusuri Identitas Pemeran Video Mesum Pakai Kemeja Berlogo Banten

Regional
Bakar Beberapa Kantor dan Alat Berat di Jayapura, Pemuda 22 Tahun Jadi Tersangka

Bakar Beberapa Kantor dan Alat Berat di Jayapura, Pemuda 22 Tahun Jadi Tersangka

Regional
Zulhas: NTB dan Mandalika Sekarang Terkenal di Seluruh Dunia

Zulhas: NTB dan Mandalika Sekarang Terkenal di Seluruh Dunia

Regional
Kasus Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Sarmo Kubur Mayat Sunaryo di Bawah Kasurnya Selama 3 Bulan

Kasus Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Sarmo Kubur Mayat Sunaryo di Bawah Kasurnya Selama 3 Bulan

Regional
Ditinggalkan Saat Tidur, Bocah 2 Tahun di NTT Tewas Terbakar

Ditinggalkan Saat Tidur, Bocah 2 Tahun di NTT Tewas Terbakar

Regional
Sosok Agung Korban Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Terakhir Kali Pamit ke Keluarga Tagih Utang

Sosok Agung Korban Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Terakhir Kali Pamit ke Keluarga Tagih Utang

Regional
Setelah Diperiksa, 6 Rohingya Dikembalikan ke Kamp Penampungan Lhokseumawe

Setelah Diperiksa, 6 Rohingya Dikembalikan ke Kamp Penampungan Lhokseumawe

Regional
Mahfud MD Siap Adu Gagasan dengan Capres-Cawapres Lain dalam Debat

Mahfud MD Siap Adu Gagasan dengan Capres-Cawapres Lain dalam Debat

Regional
Gandeng Elemen Suporter dan Manajemen, Bupati Kediri Tinjau Pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati

Gandeng Elemen Suporter dan Manajemen, Bupati Kediri Tinjau Pembangunan Stadion Gelora Daha Jayati

Regional
Melawan Arah, IRT Tewas di Tempat Usai Terseret Truk Trailer

Melawan Arah, IRT Tewas di Tempat Usai Terseret Truk Trailer

Regional
Wujudkan Pembangunan Inklusif, Bupati Kediri Minta Saran Teman Disabilitas

Wujudkan Pembangunan Inklusif, Bupati Kediri Minta Saran Teman Disabilitas

Kilas Daerah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com