Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tetapkan 1 Tersangka Kasus Pembakaran Hotel di Lombok Timur

Kompas.com - 16/02/2023, 17:53 WIB
Idham Khalid,
Krisiandi

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Satreskrim Polres Lombok Timur menetapkan satu tersangka terkait kasus pembakaran hotel milik PT Temada Pumas Abadi di Desa Serewe di Lombok Timur pada akhir Januari lalu.

Pria berinisal SM itu ditetapkan tersangka pada Rabu (15/2/2023).

"Jadi yang untuk pembakaran hotel di Lombok Timur, tadi malam kita sudah mengamankan satu tersangka inisial SM yang bersangkutan ikut membakar merupakan warga sekitar," kata Teddy Dirkrimum Polda NTB Kombes Teddy Ristiawan, Kamis (16/2/2023)

Teddy mengungkapkan, ada beberapa nama lain yang kuat kemungkinan bakal ditetapkan sebagai tersangka. Sebagian masih dalam pengejaran.

Baca juga: Hotel di Lombok Timur Dibakar Massa, Manajemen: Kalau Tak Direspons, Investor Lain Angkat Kaki

"Yang lainnya masih kita melakukan pengejaran, karena dari hasil face recognition TI, dari keterangan para saksi, dari olah TKP, sudah muncul beberapa nama, ini yang kita fokuskan beberapa nama-nama tersangka yang sudah muncul di Penyidikan," kata Teddy.

Teddy memastikan, polisi akan terus mengejar para terduga pelaku dan mencegah agar mereka tidak lari ke luar daerah.

"Ada memang dugaan para pelaku ini akan ke daerah lain, nah ini yang kita pantau dan fokuskan untuk melakukan pengejaran," kata Teddy.

Sebelumnya diberitakan, sekitar 100 massa di Desa Serewe, Kecamatan Jerowaru membakar hotel milik Temada Pumas Abadi  Selasa (31/1/2023).

Motifnya diduga karena kesal akses jalan terbatas setelah adanya pembangunan pagar hotel.

Baca juga: Camat Beberkan Alasan Warga Bakar Hotel di Lombok Timur, Kesal Pembangunan Tembok Tak Berjarak dengan Pantai

"Hasil investigasi kami, konflik ini berawal dari aktivitas masyarakat yang merasa kegiatannya terbatas atau terganggu dengan pembangunan pagar hotel itu masyarakat merasa kegiatan terbatas, atau kurang leluasa," Kapolres Lombok Timur AKBP Hery Indra Cahyono, Selasa (1/2/2023)

Hery menyampaikan, benih konflik sudah terjadi beberapa tahun ke belakang. Konflik melibatkan masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan dan petani rumput laut mengeluh setelah adanya pembangunan pagar tersebut.

"Sebenarnya sudah beberapa tahun yang lalu ada benih konflik permasalahan. Sehingga puncaknya terjadi pengerusakan dan pembakaran hotel," kata Hery.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang Atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

[POPULER REGIONAL] Gibran Tak Terima Satyalancana | Kisah Inspiratif Adi, Petani Hidroponik Asal Blora

Regional
Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com