Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FX Rudy Bongkar Kurangnya Komunikasi Gibran dengan Wakilnya

Kompas.com - 10/02/2023, 17:59 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo atau FX Rudy membongkar kurangnya komunikasi atas Wali Kota Gibran Rakabuming Raka dan wakilnya, Teguh Prakosa.

Kurangnya komunikasi itu, pasca-kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang berakhir penundaan, beberapa waktu lalu. Oleh karena itu, Rudy secara terang-terangan mengaku sempat geram dengan kader partai berlambang banteng moncong putih itu.

Terutama, pada kader yang ditugasi sebagai fraksi di Dewan Pimpinan Rakyat Daerah ( DPRD) dan ditugasi sebagai pemimpin dan wakil pemimpin warga Kota Solo.

Baca juga: Relawan Ganjar GP Mania Bubar, FX Rudy Pasang Badan: Seribu Persen Saya Benarkan Ganjar

Untuk itu, sebelumnya adanya pembatalan itu dia langsung memanggil semua Fraksi PDI-P DPRD, sebelum melakukan pertemuan dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk melakukan pembatalan kenaikan.

"Kurangnya komunikasi, komunikasinya dibangun lah. Ada tujuh Si, itu bukan rumusan yang salah. Bisa komunikasi lewat handphone, juga kan. Pasti akan menemukan solusi. Wakil wali kota saja tidak tau (kenaikan PBB), saya marahi," kata Rudy sapaan akrabnya, di Pucang Sawit, pada Jumat 10/2/2023).

Tujuh SI yang dimaksud, Rudy, yakni komunikasi, koordinasi, solusi, sosialisasi, realisasi, koreksi dan evaluasi kebijakan.

Agar tidak terulang kembali, adanya kurangnya komunikasi itu, Rudy secara terang-terangan mengungkap jika Gibran seharusnya juga memfungsikan Teguh Prakoso.

"Di tingkat komunikasi, minimal Pak Wakil (Teguh Prakoso) difungsikan," tegas Rudy.

Seperti halnya, dulu saat Rudy menjadi Wakil Wali Kota mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Harus ada komunikasi antara semua pihak agar tidak terulang kembali soal kebijakan yang merugikan masyarakat itu.

"Jangan terulang kembali. Dilakukan komunikasi dengan anggota DPRD dan wali kota," jelasnya.

"Kalau ndak mau sama saya dengan wakil wali kota saya. Wong wakil wali kota saya juga Sekertaris DPC. Begini lo, saya jamannya sama pak Jokowi, sering diminta pertimbangan. Kalau wali kota itu kepala, kalau wakil itu badan dan kaki," paparnya.

Lanjut FX Rudy, ia menjelaskan kebijakan yang diputuskan oleh kepala daerah, seharusnya hasil penjaringan aspirasi yang dilakukan partai.

"Rumusan partai dari anak rangking sampai DPC. Kebijakan politik partai. Setelahnya, petugas partai wakil wali kota dan wali kota  jadi kebijakan pemerintah. Dikira seperti itu, ya repot, PDI-P hancur," jelasnya.

Baca juga: FX Rudy Kritik Keras Gibran Sempat Naikkan PBB: Tak Komunikasi dengan Partai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Regional
Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Regional
Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Regional
Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Regional
17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

17 Sapi di Aceh Mati Disambar Petir

Regional
Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Modus Penipu Jasa Foto Pernikahan di Lamongan, Minta Transfer Uang tapi Tidak Datang

Regional
Ada Buruh di Demak yang Terpaksa Bekerja Saat Peringatan Hari Buruh

Ada Buruh di Demak yang Terpaksa Bekerja Saat Peringatan Hari Buruh

Regional
Heboh Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Dituduh Aniaya Pelaku

Heboh Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Dituduh Aniaya Pelaku

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com