Sejak 14 tahun lalu itu lah, Aunil dipercaya sebagai pembuat Kue Ganjel Rel untuk perayaan Dugderan khas Kota Semarang hingga sekarang.
Dalam membuat Kue Ganjel Rel, dirinya membutuhkan beberapa bahan, diantaranya telur, gula palem, rempah-rempah, tepung terigu, minyak goreng, dan wijen.
Di samping itu, Aunil menyebut, proses pembuatan Kue Ganjel Rel juga cukup sederhana.
"Telur dan gula dikocok, lalu dimasukkan tepungnya, setelah itu baru ditambah minyak goreng. Itu pasti jadi, soalnya Kue Ganjel Rel ini jarang gagal kalau bikin," jelas Aunil.
Selain membuat untuk tradisi Dugderan, saat ini Aunil juga memproduksi dalam skala yang lebih besar.
Dalam satu minggu, dirinya bisa meproduksi Kue Ganjel Rel setidaknya dua sampai tiga kali. Pada satu kali produksi, bisa menghasilkan 39 loyang persegi panjang.
"Kita produksi mungkin satu minggu dua kali. Tapi kalau Dugderan, lima hari full tanpa henti. Bahkan dulu pernah sampai buat 10.000 potong Ganjel Rel," tutur dia.
Hingga saat ini, Aunil terus melakukan inovasi pengembangan Kue Ganjel Rel. Tidak hanya original, namun juga ada Genjel Rel Krezz, Pai, dan Premik. Untuk satu kotak originalnya, dirinya menjual dengan harga Rp 35.000.
Terbaru, Aunil berencana untuk membuat menu baru pada Dugderan tahun ini.
"Ini saya coba bikin inovasi Kue Ganjel Rel kismis, rencananya bisa ada di Dugderan tahun ini," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.