Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Aunil, Pembuat Kue Ganjel Rel Dugderan Khas Kota Semarang

Kompas.com - 08/02/2023, 06:00 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Ada satu kue unik yang menjadi kuliner khas Kota Semarang.

Biasanya, kue ini ramai diburu saat perayaan menyambut Ramadhan, yaitu pada tradisi Dugderan.

Kue berwarna coklat ini berbentuk segi empat yang memanjang layaknya bantalan rel kereta api. Sehingga, masyarakat Semarang menamai kue ini dengan sebutan Kue Ganjel Rel.
Baca juga: Puskesmas Kulon Progo Ini Rayakan Imlek dengan Bagi-bagi Angpau dan Kue Keranjang

Uniknya, Kue Ganjel Rel terbuat dari bahan dasar rempah-rempah. Tidak hanya itu, terdapat pula taburan wijen sebagai topping kue khas Kota Lumpia ini.

Pemilik Oemah Ganjel Rel, Aunil Fadlilah, menuturkan, kue Ganjel Rel termasuk salah satu warisan budaya di Semarang.

Konon, kue ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Dulunya, mereka menyebut kue Ganjel Rel dengan nama Onbitjkoek.

"Dulu masyarakat Belanda membuat Onbitjkoek dari bahan tepung terigu, telur, gula pasir, margarin, dan ditaburi almond atau kenari. Tapi kalau pribumi tidak mampu pakai bahan itu, makanya diganti rempah-rempah," jelas Aunil kepada Kompas.com, Selasa (7/2/2023).

Seiring berjalannya waktu, para pribumi mengembangkan resep tersebut dengan  kearifan lokal. Yaitu menggunakan rempah-rempah, tepung gaplek, tanpa telur, bahkan juga tanpa margarin.

Baca juga: Cerita Satu Keluarga Empat Agama di Kota Jambi Sambut Imlek, Buat Kue Kering hingga Siapkan Angpau

Sehingga, olahan yang dihasilkan akan sedikit bantat dan lengket. Dengan demikian, Aunil menyebut, harus ada selingan minuman sebagai pendorong saat makan Kue Ganjel Rel.

"Dulu waktu kecil, kalau saya makan Ganjel Rel lengket semua di mulut. Karena dari gaplek itu, makanya harus ada dorongannya teh atau kopi," tutur Aunil.

Dalam perjalanannya, imbuh Aunil, Kue Ganjel Rel semakin berkembang pada tahun 1970-an. Namun, pada era 1990, Kue Ganjel Rel ini sudah hampir punah, bahkan di pasar tradisional sekali pun.

Lestarikan warisan budaya

Terlepas dari itu, pada tahun 2009 lalu, Aunil dipercaya oleh takmir Masjid Agung Kauman Semarang dan Wali Kota Semarang untuk membuat kue khas yang akan dibagikan saat tradisi Dugderan.

Awalnya, dirinya tidak terbesit akan membuat Kue Ganjel Rel. Namun karena berbagai macam diskusi, terjadilah kesepakatan untuk membuat kue khas Kota Semarang satu ini.

"Waktu itu saya sering lihat bulik saya buat roti, jajanan pasar di rumah. Berbekal pengetahuan itulah akhirnya saya bisa bikin Ganjel Rel. Lalu beberapa hasil olahan jadi, saya sodorkan ke Masjid Kauman, terpilihlah satu yang paling pas," tutur Aunil.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Pencarian Dokter RSUD Praya yang Hilang Saat Memancing di Laut Dihentikan

Regional
Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Dampak Banjir Demak, Ancaman Hama dan Produksi Kacang Hijau Bagi Petani

Regional
Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Direktur Perumda Air Minum Ende Nyatakan Siap Maju Pilkada 2024

Regional
Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Awal Mula Temuan Kerangka Wanita di Wonogiri di Pekarangan Rumah Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com