KH bekerja sebagai pedagang sayur keliling di kampungnya.
Sang suami juga menjual sayur di beberapa pasar di Kecamatan Komba dan Borong.
Namun sejak tahun 2017, suaminya mulai menunjukkan tanda-tanda tak wajar. Seperti berbicara sendiri dan berjalan-jalan tanpa tujuan.
Baca juga: Kabur Selama Sebulan Usai Dilaporkan Hamili Anak Tiri, Pria di NTT Ditangkap
"Biasanya saya mengikutinya dari belakang sambil menggendong bayi kami," katanya.
Agata menjelaskan, tidak bisa membawa sang suami ke rumah sakit lantaran keterbatasan biaya.
Sehingga selama ini keluarga hanya mengadalkan pengobatan alternatif.
Agata berharap kesehatan jiwa sang suami bisa kembali pulih dan keluarganya kembali seperti sedia kala.
Update : Kompas.com menggalang bantuan kisah perjuangan Ibu dalam menghidupi keempat anaknya sekaligus suami yang mengalami gangguan jiwa. Uluran tangan pembaca dapat disalurkan dengan cara klik di sini.