KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak delapan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal di Malaysia sepanjang Bulan Januari 2023.
Informasi itu disampaikan Pelaksana Harian Sub Kordinator Perlindungan dan Pemberdayaan Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTT Suratmi Hamida.
"Semua PMI yang meninggal di Malaysia selama Bulan Januari 2023 itu statusnya non prosedural atau ilegal," ujar Suratmi, kepada Kompas.com, Kamis (2/1/2023).
Baca juga: 414 PMI Siap Diberangkatkan ke Korsel, Bekerja di Sektor Manufaktur dan Perikanan
Suratmi memerinci, delapan PMI itu berasal dari lima Kabupaten di NTT yakni Kabupaten Malaka (4 orang), Belu (1 orang), Lembata (1 orang), Flores Timur (1 orang) dan Sikka (1 orang).
Berdasarkan jenis kelamin lanjut Suratmi, lima orang PMI adalah laki-laki dan tiga perempuan.
Sebagian besar PMI yang meninggal itu kata dia, akibat penyakit dan kecelakaan saat kerja di perusahaan tempat mengais rezeki.
Semua jenazah PMI tersebut, sudah dikirim ke kampung halaman masing-masing untuk dimakamkan.
Baca juga: Kepala BP2MI Sebut Ada Mafia Pengiriman PMI Ilegal ke Luar Negeri
Suratmi menjelaskan, jenazah terakhir yang dikirim yakni bernama Yohanes Seran, asal Desa Leunklot, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka.
Jenazahnya tiba di Kupang, Selasa (31/1/2023), kemudian dibawa menuju kampung halamannya menggunakan mobil ambulans milik BP3MI NTT.
"Semua jenazah PMI yang tiba di NTT, untuk proses pemulangan ke kampung masing-masing difasilitasi oleh BP3MI," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.